IBL

Stephen Curry hadir secara khusus dalam wawancara dengan CNBC. Tayangan tersebut berjudul “Curry Inc.: The Bussiness of Stephen Curry” yang akan tayang pada Rabu (4/6) malam waktu setempat. Curry berbicara tentang rencananya setelah pensiun. Termasuk mengikuti jejak Michael Jordan.

Curry ingin mengikuti jejak Jordan sebagai pemilik klub NBA. Curry memang bukan satu-satunya pemain yang memiliki ambisi tersebut. Ada LeBron James, yang memiliki popularitas tidak kalah dari Jordan dan Curry, yang memiliki keinginan yang sama.

“Dia (Jordan) mungkin satu-satunya pemain di generasi kami yang pernah menjadi pemilik klub. Gagasan menjadi bagian dari kepemilikan dan peluang yang memungkinkan saya memberi dampak pada waralaba dengan mengejar kemenangan sejati, seperti yang saya lakukan di Warriors. Itulah yang ingin saya lakukan,” kata Curry.

Kebetulan, Curry dan Jordan juga memiliki beberapa persamaan. Keduanya sama-sama meninggalkan warisan dalam dunia basket. Jordan dengan segala kemegahannya di era 1990-an. Sedangkan Curry merevolusi NBA melalui tembakan tripoinnya.

Jauh sebelum mereka menorehkan jejak di NBA, Curry dan Jordan sama-sama tumbuh besar di kota yang sama yaitu North Carolina. Mereka memang tidak lahir disana. Curry lahir di Akron, Ohio. Jordan di Brooklyn, New York.

Tapi Curry merupakan putra dari Dell Curry, yang saat itu bermain untuk Charlotte Hornets. Curry bersekolah di Charlotte Christian School. Kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di Davidson College yang juga berada di North Carolina.

Sementara Jordan bukan berasal dari keluarga pemain basket. Keluarganya pindah ke Wilmington, North Carolina pada 1968 atau saat Jordan berusia lima tahun. Jordan bersekolah di Emsley A. Laney High School. Ia meneruskan ke University of North Carolina.

Meski tidak berkarier secara profesional di North Carolina, Jordan tetap menjadi sejarah penting dalam bola basket kota tersebut. Jordan membeli kepemilikan mayoritas Hornets (Bobcats 2004-2014) pada 2006. Tapi Jordan menjual asetnya tersebut pada 2023 seiring dengan merosotnya pencapaian waralaba.

“Menjadi pemilik klub itu menarik. Tentu saja sebagai pemain aktif, Anda tidak dapat berpartisipasi di level itu sampai Anda pensiun. Jadi, Anda akan melihat saya duduk di kursi pemilik klub suatu saat nanti,” jata MVP NBA 2015 dan 2016 itu.

Curry telah terjun dalam kantor depan tim. Ia menjadi asisten manajer Davidson yang berkiprah di Divisi 1 NCAA. Davidson telah memensiunkan No. 30 milik Curry. Curry juga telah menyelesaikan studinya di Davidson setelah tertunda selama 13 tahun karena ia mengikuti NBA Draft 2009. (rag)

Foto: Getty Images

Komentar