IBL

Momen kembalinya Draymond Green ke lapangan berlangsung dingin. Ia tidak mampu menyelamatkan Golden State Warriors dari kekalahan pedih dari Memphis Grizzlies 107-116. Bertanding di Fedex Forum, Memphis, Draymond juga mendapat sambutan yang kurang baik dari penonton.

Draymond telah absen selama 16 gim. Ia masuk dari bangku cadangan pada menit keenam. Pertandingan berjalan tidak sesuai harapan. Selain itu, setiap kali Draymond menyentuh bola, dia dicemooh oleh pendukung tuan rumah.

Pemain Bertahan Terbaik 2017 itu bermain selama 23 menit. Draymond hanya memasukkan dua tembakan dari 4 percobaan. Tambahan poin dari dua tembakan gratis. Ia mengumpulkan 7 poin, 7 rebound, dan 4 asis.

“Menyenangkan bisa kembali bermain dan mendapatkan kesempatan memainkan bola basket. Agak aneh keluar dari lorong dan melakukan pemanasan. Tapi setelah itu semuanya terkendali,” ujar Draymond dilansir dari ESPN.

Kembalinya Draymond diharapkan bisa memperbaiki sisi pertahanan Warriors. Sayangnya, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Grizzlies malah bisa menghajar Warriors dengan 20 tripoin (54 percobaan) dengan keseluruhan 32/86 tembakan. Terbanyak bagi Warriors musim ini.

Draymond mengakui bahwa permainan mereka memang buruk. Ia mengibaratkan bahwa mereka bermain seperti tanpa kebanggan. Sesuatu yang dulu selalu menjadi ciri khas Warriors.

“(Rencana pertahanan) gagal jika soal menyangkut harga diri. Anda harus memiliki kebanggan sebagai seorang pemain bahwa saya tidak akan membiarkan lawan mencetak poin. Tapi kami terlalu lembek dan rotasi lambat. Jadi tidak ada yang bisa dibanggakan.  Sampai hal itu kembali, kami akan payah,” ungkapnya.

Padahal lawan mereka Grizzlies, tim yang sedang dihantam badai cedera. Pemainnya seadanya. Tidak ada Ja Morant. Desmond Bane yang biasanya menggendong tim juga ikut absen.

Tapi Draymond melihat bahwa timnya masih memiliki kesempatan untuk berbenah. Dimulai dari setiap individu yang nantinya berdampak pada seluruh tim. Draymond mengaku secara individu pertahanan pemain Warriors buruk.

“Jika kami punya pemain yang bangga pada diri sendiri dan bermain bertahan satu lawan satu atau satu lawan 17, atau berapapun yang kami punya, maka itu bisa dipecahkan. Jika orang-orang tidak memiliki kebanggan untuk bermain bertahan, maka masalah ini tidak selesai. Sederhana. Tidak perlu ilmuwan roket untuk mengetahuinya.” (rag)

Foto: Justin Ford/Getty Images

Komentar