IBL

Didalangi seniman berbakat, Ryan Ady Putra, Domestik tampil mendunia. 

Setiap tahunnya, majalah Highsnobiety menggelar sebuah ajang bergengsi bertajuk "Highsnobiety Under The Radar". Ajang ini menyeleksi ratusan merek baru yang memiliki estetika dan kreativitas terbaik sedunia. Dari kandidat-kandidat terdaftar, dipilih 12 merek terbaik hasil penilaian ketat tim Highsnobiety. Pemilihan merek terbaik itu kemudian akan diserahkan kepada pembaca melalui pemungutan suara. Di antara 12 merekitu, salah satunya berasal dari Yogyakarta.

Besar di Magelang, Jawa Tengah, Ryan Ady Putra hidup di lingkungan yang kreatif dan ekspresif. Ia sudah terbiasa bercengkerama dengan pemain skateboard, seniman, musisi punk, dan lainnya. Walau begitu, kepada The Hundreds, ia mengungkapkan bahwa budaya terbesar di lingkungannya adalah budaya Jawa, wayang, gamelan, batik, Hindusme dan Budhaisme.

Di antara banyak aliran seni, ia memilih seni rupa, khususnya menggambar sebagai medium meluapkan emosi dan imaginasi. Hal itu kemudian membuatnya pindah ke Yogyakarta supaya dapat memenuhi hasrat seninya itu. Setelah menggeluti seni gambar selama beberapa tahun, akhirnya ia menuangkan seni itu ke dalam lini busana buatannya sendiri bernama Domestik.

Domestik tumbuh dari berbagai hal yang ada di Indonesia. “Semua hal yang ada disekitarku adalah inspirasiku,” ungkap Putra kepada The Hundreds. Baginya, banyak hal remeh tapi indah yang bisa jadi obyek untuk dituangkan di selembar kaos besutannya.

Pengalaman Putra dalam berkarya pun tergolong mengagumkan. Ia pernah berkarya untuk merek-merek kenamaan seperti: Volcom, Hurley, BOW3RY, Nothing, hingga The Quite Life. Ia juga pernah menggelar eksibisi independen bertajuk “Permanent Vacation” yang diadakan  di Deus Ex Machina, Bali, 2014 silam.

Semakin melambung namanya, semakin terkenal juga mereknya. Koleksi “ENERGI” dari Domestik pun sampai ke forum internasional. Situs Hypebeast menyebutkan bahwa koleksi yang dirilis September 2017 ini bisa didapatkan di Dover Street Market London, Singapura, Ginza, dan New York. Majalah dari Hong Kong ini juga menyebutkan bahwa Domestik menyajikan sesuatu di luar norma tapi tetap dalam kaidah kultur streetwear yang otentik.

Dengan rekam jejak yang mumpuni, wajar bila Highsnobiety memasukkan Domestik ke dalam jajaran 12 merek paling layak dilihat pada 2017. Di situsnya, Highsnobiety mengapresiasi karya Putra yang menggabungkan budaya Jawa dengan kultur anak muda. Domestik mampu memunculkan tema grunge yang tidak teratur, tapi tetap memiliki estetika seni kontemporer.

Koleksi yang membuat Highsnobiety tertarik pada merek ini adalah edisi kolaborasi Domestik dengan BOW3RY bertema "Siksa Neraka".

Untuk mendukung kiprah Domestik di kancah luar negeri, Anda bisa turut serta dalam pemungutan suara yang diadakan situs Highsnobiety hingga 21 Desember 2017 disini.

Sumber Foto: Ryan Ady Putra, Domestik, The Hundreds, Highsnobiety, Hypebeast, Deus Ex Machina

Komentar