IBL

Perjalanan IBL 2022 sudah dimulai. Sebagai langkah awal, liga akan menggelar Rookie Combine pada 23 Oktober mendatang. Pesertanya ada 57 pemain. Dari jumlah tersebut, 22 pemain berstatus Ruki (Rookie) Rekomendasi. Artinya, mereka sudah pasti akan memperkuat klub yang mendaftarkannya.

Pengertian ruki rekomendasi adalah pemain debutan yang akan masuk ke liga, melalui jalur pendaftaran langsung oleh klub. Jalur ini dibuat liga untuk mengakomodasi keinginan klub-klub untuk memasukkan pemain binaan. Mekanisme ruki rekomendasi sudah dimulai sejak musim 2020.

Setiap klub punya jatah maksimal pemain ruki rekomendasi sebanyak tiga pemain. Rinciannya, dua pemain harus dari daerah domisili klub tersebut (home base). Kemudian satu pemain boleh bebas dari daerah mana saja.

"Mekanismenya sama dengan tahun lalu. Mungkin tahun lalu kurang terlihat. Karena di situasi pandemi, Rookie Combine dilakukan secara virtual. Sehingga wajah-wajah mereka tidak muncul dari awal," kata Junas Miradiarsyah, selaku Direktur IBL, Minggu malam, 10 Oktober 2021.

Liga berusaha mengakomodasi kebutuhan klub-klub. Terutama soal kualitas pemain debutan. Munculnya ruki rekomendasi ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pemain baru di liga.

"Soal kualitas tentu klub-klub sendiri yang mengerti kebutuhannya. Dengan mendaftarkan pemain, artinya mereka sudah melakukan proses screening. Seharusnya para pemain ini sudah disaring oleh klub. Sementara dari liga, untuk memantau kualitas mereka, maka diadakan Rookie Combine. Semuanya ikut, baik itu ruki non-rekomendasi dan rekomendasi. Maka jumlahnya ada 57 pemain," kata Junas.

IBL sendiri menjaring puluhan pemain untuk masuk Rookie Combine. Andrie Ekayana ditunjuk sebagai ketua tim penjaringan. Hasilnya ada 35 pemain yang jadi calon ruki IBL musim depan. Mereka bisa dipilih oleh klub dalam IBL Draft yang akan digelar 10 November mendatang.

Baca juga: IBL Rilis 57 Nama Peserta Rookie Combine 2021

Berikut daftar nama 22 pemain yang berstatus rookie rekomendasi:


1. Yosua Otto Sunarko Judaprijatna (West Bandits Solo)
2. Nickson Damar Gosal (West Bandits Solo)
3. Dandung O’Neal Pamungkas (West Bandits Solo)
4. Saddam Asyruna (Hangtuah Jakarta)
5. Mikail Jaydra Muhammad (Hangtuah Jakarta)
6. Boby Gillian Wibisono (Pacific Caesar Surabaya)
7. Muhammad Iqbal Hardianto (Pacific Caesar Surabaya)
8. Daffa Dhoifullah (Pacific Caesar Surabaya)
9. Muhammad Fhirdan Maulana Guntara (Prawira Bandung)
10. Sultan Muhammad Fauzan (Prawira Bandung)
11. A.A. GD Agung Bagus Parameswara (Bali United Basketball)
12. Putu J. Satria Pande (Bali United Basketball)
13. Ikram Fadhil (KAI Bima Perkasa Jogja)
14. Fernando Franco Manangsang (Pelita Jaya Bakrie Jakarta)
15. Yesaya Alessandro Michael Joseph (Pelita Jaya Bakrie Jakarta)
16. Hendrick Xavi Yonga (Pelita Jaya Bakrie Jakarta)
17. Renard Ichtus Hernando (Satria Muda Pertamina Jakarta)
18. Ali Bagir Wayarabi Alhadar (Satria Muda Pertamina Jakarta)
19. Kevin Mendita (Satya Wacana Saints Salatiga)
20. Naufal Narendra (Satya Wacana Saints Salatiga)
21. Anggita Reksi Pala (Satya Wacana Saints Salatiga)
22. Ferdinan Dwi Purwoko (Dewa United Surabaya)

Ada kekhawatiran tentang banyaknya rookie rekomendasi bisa mengurangi peluang masuknya pemain dari jalur draft. Ternyata IBL juga punya aturan untuk mengatasi masalah tersebut. Liga mewajibkan setiap klub mengambil satu pemain pada Rookie Draft. Klub bisa memilih di putaran pertama atau kedua saja.

"Kalau memang dibutuhkan, klub bisa saja mengambil pemain dari semua jalur yang disediakan liga. Misalnya klub tersebut mendaftarkan tiga pemain rookie rekomendasi, dan mengambil dua pemain dalam draft. Itu boleh. Semuanya tergantung kebutuhan klub masih-masih," jelas Junas.

Junas juga menjelaskan secara rinci soal status pemain-pemain yang musim lalu membela Indonesia Patriots. Beberapa dari mereka sudah direkomendasikan klub, tapi ada pula yang statusnya sudah menjadi pemain rookie sejak 2021, seperti Yudha Saputra dan M. Arighi. Mereka berdua sudah didaftarkan klub sebelum diambil oleh Indonesia Patriots.

"Jadi untuk pemain Patriots, mereka akan kembali berstatus sebagai rookie. Kecuali pemain yang musim lalu memang sudah menjadi milik klub. Mereka akan tampil sebagai pemain tahun kedua secara status, namun tahun pertama untuk klub tersebut. Soal mereka bisa masuk persaingan Rookie of the Year, nantinya akan kami bicarakan lagi," ungkapnya.

Junas berharap proses awal ini berjalan lancar. Sebab, IBL akhirnya bisa menggelar kembali Rookie Combine secara langsung, bukan melalui virtual seperti tahun lalu. Harapannya IBL bisa melihat langsung kualitas mereka. (tor)

Foto: Ariya Kurniawan - IBL Indonesia

Komentar