IBL

Setelah lolos ke final NBA dua musim lalu di “gelembung” Disney, Miami Heat harus menerima kenyataan pahit tersingkir di ronde pertama playoff musim lalu. Mereka bahkan sama sekali tak mengantongi kemenangan alias kalah langsung dalam empat gim atas Milwaukee Bucks. Heat tampak tak memiliki “api” yang sama dengan yang mereka bawa di dua musim lalu.

Banyak faktor yang melandasi hal tersebut. Pertama jelas faktor cedera dan kasus virus korona yang silih berganti menghampiri barisan pemain mereka. Untuk cedera, banyak pihak yang meyakini bahwa jeda yang sangat sedikit antara final NBA 2020 dengan musim baru 2021 yang terlalu pendek membuat Heat cukup kesulitan. Kedua, Heat juga mengalami perombakan pemain yang tidak masif tapi signifikan.

Salah satu kehilangan terbesar mereka adalah Jae Crowder. Di “gelembung” Crowder memberikan dampak dalam bertahan dan mengancam lawan melalui tripoinnya. Di musim lalu, Heat tak memiliki pemain serupa. Nemanja Bjelica yang diharapkan mampu mengisi posisi itu gagal memenuhi ekspektasi. Crowder sendiri berhasil kembali ke final dengan Phoenix Suns.

Di musim baru ini, Heat pun coba bergerak aktif. Selain merekrut Kyle Lowry, satu nama penting yang berhasil mereka rekrut adalah P.J. Tucker. Pemain yang akrab dengan akronim PJ ini datang dengan modal gelar juara bersama Bucks musim lalu. Ia pun secara garis besar memiliki peran yang hampir serupa dengan Crowder di Heat dua musim lalu. Bertahan dan mengancam melalui tripoin.

Meski ada kemiripan, PJ menolak ungkapan bahwa ia didatangkan Heat untuk mengisi posisi Crowder. Untuknya, ia dan Crowder adalah dua sosok yang berbeda, secara harfiah dan secara peran di lapangan. “Jae adalah Jae dan saya adalah saya,” buka PJ dilansir Hot Hot Hoops. “Maksud saya, Jae sudah melakukan apa yang ia lakukan di sini dan saya adalah peamain yang berbeda.”

“Saya di sini bukan untuk mengisi kekosongan yang ia tinggal. Saya mencoba membuat sesuatu dari saya sendiri untuk tim ini. Saya berusaha membawa keunikan yang saya punya untuk tim ini. Saya rasa Heat yang memiliki Jae adalah tim yang lalu dan sekarang para pemain juga telah berkembang. Tyler Herro berkembang, Duncan Robinson berkembang, begitu pula semua pemain yang ada di sini. Saya rasa ini adalah tim yang benar-benar berbeda dari tim kala itu,” pungkasnya.

PJ sendiri diyakini akan langsung mengisi posisi starter. Bersama Kyle Lowry, Duncan Robinson, Jimmy Butler, dan Bam Adebayo, pemain 36 tahun ini diharapkan mampu membawa Heat kembali menjadi tim yang tangguh dalam bertahan dan memberi opsi untuk tripoin, sesuatu yang masih kurang dari dua poros utama Heat, Jimmy dan Bam. (DRMK)

Foto: NBA

Komentar