IBL

Lester Prosper menjadi sorotan di Kualifikasi Piala Asia FIBA (FIBA Asia Cup 2021 Qualifiers) Window kedua November 2020 lalu. Mimpinya menjadi kenyataan ketika dia akhirnya menjalani laga debut bersama timnas Indonesia, di Bahrain.

Dari kepulauan Karibia hingga bermain untuk Indonesia di Kualifikasi Piala Asia, mudah untuk mengatakan bahwa perjalanan karier basket Prosper sangat beragam. Ketika melihat Prosper membuat poin lewat slam dunk, atau melakukan tembakan akurat, siapa yang percaya bahwa dia pernah memainkan olahraga lain sebelum menjatuhkan pilihan di basket.

Fakta tersebut terungkap dalam perbincangan baru-baru ini di Instagram Live @FIBAAsiaCup. Prosper menceritakan perjalanan kariernya sebagai atlet.

"Wah, olahraga pertama saya adalah kriket, karena saya dari Karibia," ungkap Prosper. "Saya lahir di pulau Dominika, dibesarkan di pulau Montserrat yang merupakan Wilayah Inggris. Kriket adalah olahraga pertama saya. Saya adalah 'anak nakal' yang bermain kriket. Saya sangat bagus. Saya masih 'anak nakal' sampai hari ini. Saya seorang bowler. Saya adalah pemain serba bisa, tapi kebanyakan bowler."

Kecintaan pada basket dimulai saat dirinya pindah ke New York. Prosper menceritakan kisah tentang bagaimana dia masuk bermain bola basket.

"Anak-anak yang ada di lingkungan saya, olahraga yang paling sering mereka mainkan adalah bola basket. Saya harus belajar cara bermain bola basket. Itu adalah bola basket jalanan, dan saya mulai bermain dan saya jatuh cinta padanya."

Sayangnya dilema menghampiri ketika Posper pulang ke Karibia. Saat itu Prosper yang berusia 18 tahun harus menghadapi dilema, antara basket atau kembali bermain kriket lagi. Namun dia menemukan jalan di tengah kebimbangan hatinya. Prosper bermain di sebuah turnamen yang bisa membawanya kembali ke New York.

"Saya akhirnya bermain melawan Allan Houston. Setelah pertandingan salah satu pelatih mendatangi saya dari sebuah perguruan tinggi [NCAA] Divisi III. Namanya Universitas Negeri New York, Old Westbury. Mereka membuat saya berlatih dan berlatih setiap hari untuk menjadi lebih kuat lagi."

Saat itu, karirnya mulai bersinar.

"Saya pernah mencetak triple-double dengan blok. Saya memiliki 14 sampai 15 block dalam satu pertandingan, saya kira. Saya agak lupa, mungkin sekitar 18 poin, dan 13 atau 14 rebound. Saya mulai melakukan semua seperti 'Oke, mungkin ini saatnya saya tampil'. Saya mulai berlatih lebih keras dari sebelumnya."

"Saya pergi ke New York City setelah itu. Bermain di turnamen, mulai bermain di Dyckman, Nike Pro-Am. Karena itu saya punya gaya New York yang kental."

Prosper menceritakan bahwa dia punya dua pemain idola. Pertama Chris Bosh, dan yang kedua Hakeem Olajuwon. Menurut Prosper, Bosh sangat fleksibel. Hakeem juga punya gerakan kaki yang lincah. Dan, yang paling penting, keduanya kidal. Sama seperti Prosper.

Untuk pemain di era sekarang, Prosper sangat suka Nikola Jokic dari Denver Nuggets. Kemudian soal strategi permainan, Prosper menyukai gaya San Antonio Spurs.

"Apa yang sebenarnya mulai saya terapkan sekarang terutama dengan rekan satu tim saya adalah memainkan pergerakan bola. Membuat sekitar tiga sampai empat operan, kemudian memberikan ekstra-pass. Itu membuat tim sulit dihentikan. Seperti bola basket yang dimainkan San Antonio Spurs," katanya.

Timnas Indonesia

Obrolan beralih ke topik timnas Indonesia. Publik basket sudah yakin bahwa Prosper bisa membuat timnas Indonesia makin solid. Itu bisa dilihat dari debutnya yang gemilang. Prosper mencetak 19 poin, 13 rebound, dan 2 steal. Namun yang lebih penting membawa Indonesia menang 90-76 melawan Thailand.

"Kami kuat secara mental," kata Prosper, berkomentar tentang kemenangan itu.

Indonesia akan bermain melawan Thailand sekali lagi di Window 3. Mereka juga akan bermain melawan Korea dan Filipina sekali lagi. Dua tim yang mengalahkan Indonesia di Window 1 pada bulan Februari 2020. Prosper yang selalu haus akan pertandingan yang sengit, punya hal yang dia nantikan. Dia ingin sekali bersaing melawan pemain Korea, Ra Gun-ah, dan juga Kai Sotto dari Filipina. Prosper menyebut bahwa timnas Indonesia yang sekarang berbeda. Mereka lebih kuat dan siap bersaing dengan tim negara Asia lainnya.

"Kami akan bersaing. Sekarang giliran kami. Ini tim yang berbeda. Kami lebih kuat. Kami lebih besar sekarang. Kami tidak hanya akan menjadi pengikut seperti yang terjadi beberapa tahun terakhir. Kami benar-benar akan keluar untuk melawan semua orang," tegasnya.

Merindukan Penggemar

Penggemar adalah bagian besar dari permainan dan terkadang bisa jadi motivasi ekstra. Itulah yang dibutuhkan pemain berenergi tinggi seperti Prosper.

"Jelas, kami merindukan para penggemar. Kami merindukan sorak-sorai. Kami merindukan atmosfer seperti itu. Semua orang di dunia merindukan atmosfer itu. Itu akan menjadi saat yang luar biasa dan adrenalin akan mengalir saat para pendukung Indonesia hadir."

Ia mengenang momen khusus bersama para penggemar di Indonesia, yang membuatnya mendambakan kembalinya para penggemar ke tribun secepatnya. Karena sebelum pandemi Covid-19, Proper sempat bermain bersama Indonesia Patriots di IBL 2020. Mereka sempat bermain di enam kota besar di Indonesia, sebelum liga dihentikan.

"Seperti waktu pertandingan ketika Brandon Jawato di lapangan. Kami menari dan menghibur penonton. Anda tahu bola basket adalah hiburan. Penggemar membayar untuk datang menonton pertandingan dan mereka ingin dihibur. Itulah yang saya rindukan. Itu adalah bagian penting dari diri saya bermain di sini, dan bermain di mana saja di dunia ini. Hanya bisa menghibur para penggemar dan membuat anak-anak pulang dengan senyum manis," katanya.

"Sebagai atlet, kami melakukannya untuk diri kami sendiri, tetapi atlet mana pun akan setuju bahwa kami mencintai pendukung kami. Kami menyukainya. Itu yang mendorong kami. Itu menjadi bahan bakar kami."

Energi seperti itulah yang diharapkan Prosper untuk diserap ketika Piala Asia 2021 nanti. Indonesia akan menjadi tuan rumah babak utama. Prosper berharap untuk melihat para penggemar ada di tribun. (TK)

Sumber berita dan foto: http://www.fiba.basketball/asiacup/2021/qualifiers/news

Komentar