IBL

Bintang Los Angeles Clippers, Paul George menyatakan dirinya sudah tidak mau lagi pindah klub. Dia ingin pensiun di Clippers. Sebab George merasa nyaman bermain di klub yang dekat dengan rumahnya.

Pada awal bulan November lalu, George melamar kekasihnya Daniela Rajic. Tampaknya ini menjadi awal dan salah satu alasan George tidak ingin meninggalkan Los Angeles. Kedua sudah memutuskan untuk tinggal di rumah mewah di kawasan Pacific Palisades, di Westside, Los Angeles, bersama dua putrinya.

George yang bermain untuk Clippers mulai 2019 lalu, ternyata sudah membeli sebuah rumah mewah seharga hampir AS$16,1 juta. Menurut situs dirt.com, rumah tiga lantai yang dibangun tahun 2014 itu sudah tiga kali berpindah tangan. Sebelum dibeli oleh Paul George, rumah tersebut merupakan milik DeAndre Jordan. Dia menjualnya setelah pindah ke Brooklyn Nets. Tapi justru kini rumah tersebut jadi tempat tinggal yang sempurna bagi George dan keluarga kecilnya.

Clippers menjadi salah satu unggulan juara di musim 2019-2020 dengan duet maut George dan Kawhi Leonard. Namun saat itu, Doc Rivers tidak mampu meramu tim dengan baik. Hasilnya, mereka justru gugur di Semifinal Wilayah Barat. Clippers kalah dari Denver Nuggets di gim ketujuh. Namun hasil itu tidak membuat George kecewa. Justru dia menegaskan bahwa Clippers akan jadi pelabuhan terakhirnya. Bahkan bisa jadi dia pensiun di Clippers.

"Saya ingin pensiun di Clippers. Di sini saya senang dan bahagia," kata George kepada Beth Harris dari Associated Press.

Saat ini kepala pelatih Tyronn Lue meminta manajemen Clippers mempertahankan Kawhi Leonard dan Paul George. Keduanya akan berstatus "free agent" pada tahun 2021 mendatang. Tapi dengan pernyataan George ini, maka manajemen Clippers tidak perlu khawatir. Mereka sudah mendapatkan kepastian dari pemain berusia 30 tahun tersebut. Kini pekerjaan rumah manajamen Clippers hanya mencari kesepakatan yang tepat untuk Leonard.

"Saya berkomitmen (untuk bertahan di Clippers)," kata George.

Pemain yang mengawali karier di Indiana Pacers sejak tahun 2020 itu mengatakan bahwa musim lalu dirinya tidak berada dalam kondisi yang sempurna. Baik dari segi fisik dan mental. Ini juga dipengaruhi kondisi timnya. George menyebut bahwa Clippers kurang kompak. Beberapa pemain tidak pernah berlatih bersama. Ada pula cedera yang membuat pemain absen lama. Lalu saat tampil di playoff, banyak pemain yang pamit karena alasan pribadi. Menurutnya, itu sangat mengganggu stabilitas tim.

George juga menyangkal tuduhan bahwa dirinya menyalahkan Doc Rivers atas kegagalan Clippers musim lalu. George menjelaskan ada hal yang memang tidak setuju dengan kebijakan Rivers kala itu. Namun dia tetap menghormati Rivers sebagai kepala pelatih.

"Ada banyak tuduhan, saya tidak menghormati Doc, dan saya menyalahkan Doc. Itu semua tidak benar," katanya. "Saya menghormati Doc. Dia adalah motivator dan pelatih hebat. Tapi itu tidak berarti saya selalu setuju dengan semua yang dia lakukan."

Clippers membongkar susunan pemain setelah Doc Rivers pergi. Montrezl Harrell pergi ke Los Angeles Lakers, JaMychal Green pindah ke Denver Nuggets. Sedangkan Clippers menambahkan Serge Ibaka dan Luke Kennard. Sementara untuk tim inti, duet George dan Leonard masih jadi pilihan utama.

Menurut George kondisi timnya kali ini lebih baik. Tapi yang lebih penting lagi, kondisi fisik dan mentalnya juga dalam keadaan yang baik. Ini bisa membantunya tampil maksimal untuk bisa menjadikan Clippers tim yang kompetitif musim depan.

"Secara fisik, saya merasa baik. Saya ingin tampil lagi di lapangan. Jalan menuju kejuaraan memang sulit. Tapi saya suka prosesnya," tutup George.

Di musim pertamanya bersama Clippers, George mencetak rata-rata 21,5 poin, 5,3 rebound, dan 3,9 asis per gim dari 48 pertandingan. Lalu dari 13 penampilan di playoff 2020, George menorehkan catatan rata-rata 20,2 poin, 6,1 rebound, dan 3,8 asis per gim. Sebagai langkah awal, pada eksibisi pramusim 2020-2021 nanti, Clippers akan berhadapan dengan Lakers. (tor)

Foto: Clippers Nation

Komentar