IBL

Langkah Houston Rockets mengarungi NBA 2020-2021 mulai terlihat. Usai memastikan mengangkat Rafael Stone sebagai Manajer Umum baru mereka, Rockets juga akhirnya menemukan pengganti Mike D’Antoni sebagai kepala pelatih. Adalah asisten Dallas Mavericks, Stephen Silas, yang akan memimpin skuat Rockets musim depan. Kabar ini pertama kali diberitakan oleh ESPN.

Meski ini jadi kali pertama Silas menjadi kepala pelatih tim NBA, pengalamannya di liga basket tertinggi di dunia ini tak perlu diragukan. Ia sudah berkecimpung di dunia kepelatihan NBA sejak 2000, sebagai asisten pelatih di Charlotte Hornets. Satu tahun sebelumnya, Silas sudah bekerja sebagai pencari bakat untuk organisasi yang sama.

Setelahnya, Silas berkelana ke Cleveland Cavaliers, Washington Wizards, dan Golden State Warriors. Per 2010, ia kembali lagi ke Hornets hingga 2018. Ini adalah waktu pengabdian terlama Silas kepada sebuah organisasi. Di musim 2015-2016, Silas berhasil membantu Hornets finis dengan 48 kemenangan, jumlah terbanyak sejak 2003.

(Baca juga: Kecuali Doncic dan Porzingis, Seluruh Pemain Mavericks Tersedia untuk Pertukaran)

Selepas dari Hornets, ia menyeberang ke Mavericks menjadi asisten Rick Carlisle. Ia menjadi salah satu pembisik penting Carlisle dalam perekrutan pemain-pemain Mavericks di dua musim terakhir. Ia juga jadi sosok penting dalam pemilihan Luka Doncic dan pertukaran Kristaps Porzingis. Seperti yang diketahui, keduanya menjadi kunci keberhasilan Mavericks lolos ke playoff musim ini.

Dengan pola permainan Mavericks yang musim ini jadi tim dengan catatan menyerang terbaik (offensive rating tertinggi) dan penuh dengan tripoin, Rockets tampaknya adalah tim yang cocok untuk mengimplementasikan gaya bermain yang sama. Di sisi lain, Silas juga harus mencari cara terbaik agar Russell Westbrook dan James Harden bisa segera memimpin Rockets meraih gelar juara secepatnya atau harus kembali merombak tim.

Seperti yang diketahui bersama, Westbrook dan Harden memiliki kontrak yang sangat besar dan “memakan” terlalu banyak tempat di ruang gaji Rockets. Hal ini membuat mereka tak bisa bergerak leluasa di pasar pemain bebas dan kesulitan menemukan barisan pendukung terbaik untuk memperbaiki prestasi mereka. (DRMK)

Foto: NBA

Komentar