IBL

Prestasi Minnesota Timberwolves tidak kunjung membaik. Bahkan saat mereka mendapatkan Andrew Wiggins di Draft 2014, dan Karl-Anthony Towns dari Draft 2015. Meski mereka menjadi Rookie of the Year, namun tak cukup mengangkat prestasi Wolves. Kali ini, Wolves juga punya kesempatan merekrut pemain terbaik dalam Draft 2020. Mereka tidak akan gegabah dalam menentukan pilihannya.

Prestasi Wolves memang buruk. Karena sejak kalah dari Los Angeles Lakers, di final konferensi musim 2003-2004 silam, penampilan Wolves terus merosot. Mereka tidak pernah lolos playoff sejak 2005 hingga 2017. Sempat ke playoff 2017-2018, namun kalah di putaran pertama dari Houston Rockets. Setelah itu, mereka tidak pernah membuat prestasi gemilang. Bahkan di musim 2019-2020, Wolves hanya menang 19 gim dari 64 pertandingan yang dijalani.

Situasi Wolves kali ini mirip dengan tahun 2015. Mereka mendapatkan pilihan pertama dalam Draft Lottery bulan Agustus lalu. Tiket tersebut membuat Wolves bisa memilih pemain terbaik di Draft NBA 2020, yang akan berlangsung pada 18 November mendatang. Tetapi Wolves tak mau gegabah menentukan pilihan. Seperti yang dikatakan oleh Gersson Rosas sebagai Presiden Operasi Bola Basket Timberwolves.

"Tidak ada pemain yang bisa lolos dari sorotan publik. Tetapi saya yakin bahwa kami sedang melakukan proses yang sangat bagus dalam menentukan pilihan. Kami yakin bisa memilih satu pemain terbaik dan berguna bagi tim kami," kata Rosas kepada Eric Woodyard dari ESPN.

Rumor Draft NBA 2020 semakin berkembang, tentang siapa pemain urutan pertama. Ada nama LaMelo Ball yang muncul sebagai pemain terbaik di Draft musim ini. Tetapi muncul pula nama Anthony Edwards. Mantan pemain Georgia Bulldog itu disebut-sebut sebagai pemain yang cocok dengan gaya permainan Wolves. Ada juga pengamat NBA yang menyarankan untuk menukar tiket tersebut dengan salah satu bintang NBA. Alasannya karena pemain Draft tahun ini tidak terlalu istimewa. Sementara menambahkan pemain bintang bisa jadi solusi terbaik bagi Wolves.

"Kami biasanya mempelajari setiap pemain yang ada dalam Draft. Kami akan melihat potensi setiap pemain yang bisa kami rekrut," imbuh Rosas.

Faktanya, pada musim 2017-2018, mereka bisa lolos ke playoff. Salah satu faktor yang membangkitkan performa tim ini adalah kehadiran Jimmy Butler. Kombinasi Jimmy dan Wiggins mampu membuat Wolves mencetak rekor 47-35, serta menempati peringkat delapan di klasemen Wilayah Barat. Sayangnya setelah kalah di putaran pertama, Wolves justru menukar Butler dan Justin Patton dengan Robert Covington, Dario Saric, dan Jerryd Bayless dari Philadelphia 76ers. Pelatih Tom Thibodeau juga dipecat setelah musim berakhir. 

Musim ini, Gersson Rosas sebagai penanggung jawab utama di tim ini, mewujudkan keinginan Karl-Anthony Towns untuk bermain bersama teman lamanya, D'Angelo Russell. Sebagai gantinya, Andrew Wiggins dikirim ke Golden State Warriors. Menarik untuk melihat langkah selanjutnya yang akan dilakukan Wolves. Apakah tetap memilih pemain dari Draft, atau menukar tiketnya untuk mendapatkan pemain bintang. (tor)

Foto: Star Tribune

Komentar