IBL

Baru berusia 23 tahun, tapi Donovan Mitchell dari Utah Jazz dan Jamal Murray dari Denver Nuggets masing-masing punya catatan dua kali mencetak 50 poin atau lebih di Playoff NBA 2020. Itu sekadar gambaran nyata bahwa musim ini banyak pemain potensial di liga. Mereka akan menjadi wajah masa depan NBA.

Pada usia 21 tahun, pemain Dallas Mavericks Luka Doncic hampir membuat rata-rata tripel dobel tertinggi di playoff. Doncic mencetak 40 poin, 15 asis, dan 10 rebound di salah satu gim playoff. Pencapaian yang sama dengan Oscar Robertson dan Charles Barkley. Setelah pertandingan itu, pelatih Rick Calisle berkata," ada optimisme besar untuk masa depan tim kami dan liga. Doncic akan menjadi kandidat MVP di beberapa musim ke depan.

Sementara itu duet Boston Celtics yaitu Jayson Tatum (22 tahun) dan Jaylen Brown (23 tahun), sama-sama mencetak rata-rata setidaknya 20 poin per gim di babak playoff. Masa depan NBA bakal bersinar dengan bakat-bakat potensial berusia 23 tahun ke bawah. Hampir setiap gim NBA musim ini memperlihatkan pemain muda yang memberi dampak pada tim.

Tetapi, beberapa memang tidak beruntung seperti pemain-pemain di atas. Mereka tidak berlaga di playoff. Namun setidaknya, ada beberapa pemain di bawah 23 tahun yang punya potensi besar untuk masa depan. Berikut daftarnya:

1. Luka Doncic - Dallas Mavericks
Doncic layak masuk menjadi All-NBA Team pertama atau kedua musim ini. Sebab dia berhasil mencetak rata-rata 28,8 poin, 9,4 rebound, dan 8,8 asis per gim di musim reguler. Doncic masih menyimpan ruang untuk berkembang secara ofensif dan defensif. Pasti menyenangkan menyaksikan peningkatan perfoma Doncic musim depan.

2. Jayson Tatum - Boston Celtics
Jayson Tatum akan menjadi wajah Celtics di masa depan. Dari Januari 2020 hingga hiatus NBA, Tatum muncul sebagai pemain 10 besar pencetak poin, dan dia memperkuatnya catatan statistik pertahanan yang baik. Dia rata-rata mencetak 27,2 poin dan menembak dengan akurasi 46,5 persen di babak playoff.

3. Zion Williamson - New Orleans Pelicans
Zion baru berusia 19 tahun dan telah menunjukkan kemampuannya. Dari kekuatan fisik, Zion punya badan seperti LeBron James dan Shaquille O'Neal. Rasanya Zion akan sulit dihentikan di masa depan, dengan syarat tidak ada cedera yang memengaruhi penampilannya. Musim ini, Zion mencetak 22,5 poin, 6,3 rebound, dan 2,1 asis per gim.

4. Devin Booker - Phoenix Suns
Devin Booker yang berusia 23 tahun memimpin Phoenix Suns mencatatkan rekor 8-0 di lanjutan NBA, dengan rata-rata 30,5 poin dan menembak dengan akurasi 50,3 persen dari lapangan. Booker semakin bagus dengan hadirnya pemain-pemain yang mendukung performanya.

5. Donovan Mitchell - Utah Jazz
Perkembangan performa Mitchell terbilang singkat. Mithcell kini menjadi pencetak poin terbaik, berkembang menjadi pengatur serangan, dan mampu mendobrak pertahanan lawan. Mitchell juga cerdas membaca pemainan sehingga bisa tepat mengirimkan asis. Di musim reguler, Mitchell menghasilkan 24,0 poin, 4,4 rebound, dan 4,3 asis per gim.

6. Ja Morant - Memphis Grizzlies
Menjadi Rookie of the Year NBA 2019-2020 rasanya sudah menjadi bukti kemampuan pemain berusia 20 tahun tersebut. Morant mencetak rata-rata 17,8 poin dan 7,3 asis, dengan akurasi tembakan 47,7 persen. Dia eksplosif, dan seperti pemain muda lainnya, perlu melatih tembakan tripoin. Bila dia berhasil, maka Morant jadi pemain paling mengancam di liga musim depan.

7. Trae Young - Atlanta Hawks
Young yang baru berusia 21 tahun adalah pencetak poin dan pengumpan fantastis yang menghibur. Namun Young perlu meningkatkan akurasi tembakan dan serta tripoin. Tapi dia sudah menjadi All-Star musim ini. Young mencetak rata-rata 29,6 poin, 4,3 rebound, dan 9,3 asis per pertandingan.

8. Brandon Ingram - New Orleans Pelicans
Brandon Ingram berusia 22 tahun dan baru saja dinobatkan sebagai Best Improved Player of the Year 2019-2020. Ingram mencetak rata-rata 23,8 poin, 6,1 rebound dan 4,2 asis, dan menjadi pencetak poin yang lebih efisien musim ini.

9. Jaren Jackson - Memphis Grizzlies
Jaren Jackson yang berusia 20 tahun membantu mengisi posisi empat atau lima di tim Grizzlies saat ini. Ia juga bisa disebut big man masa depan NBA. Jackson rata-rata mencetak 17,4 poin, membuat 2,5 tembatan tripoin per gim, dan 39,4 persen akurasi tembakan tripoin.

10. Jamal Murray - Denver Nuggets
Jamal Murray mencetak rata-rata 31,6 poin per gim dengan akurasi tembakan 53,3 persen dari tripoin. Kemudian mencetak dua kali 50 poin di playoff putaran pertama melawan Utah Jazz. Lompatan performa yang luar biasa dari seorang pemain muda. Sebab, di musim reguler Murray mencetak rata-rata 18,5 poin per gim saja.

11. Bam Adebayo - Miami Heat
Pemain berusia 22 tahun itu bukan pencetak poin seperti pemain muda lainnya. Ia hanya membuat rata-rata 15,9 poin per pertandingan. Tetapi karena usianya masih muda, mungkin bisa ditingkatkan lagi untuk musim depan. Adebayo sangat meyakinkan dari sisi pertahanan. Dia mampu mencetak rata-rata rebound sebanyak 10,2 rebound per gim, ditambah dengan 5,1 asis per gim. Adebayo dianggap sebagai versi muda dari Draymond Green.

12. Shai Gilgeous-Alexander - Oklahoma City Thunder
Pemain berusia 21 tahun yang bermain dua arah (menyerang dan bertahan) dengan sama baiknya. Di gim playoff melawan Houston Rockets, Gilgeous-Alexander rata-rata mencetak 16,3 poin, 5,3 rebound dan 4,1 asis dalam tujuh pertandingan.

Para pemain berusia 23 atau bahkan lebih muda lain yang punya potensi besar yaitu John Collins dari Atlanta Hawks, DeAaron Fox dari Sacramento Kings, Luguentz Dort dari Oklahoma City Thunder, DeAndre Ayton dari Phoenix Suns, Collin Sexton dari Cleveland Cavaliers, Tyler Herro dari Miami Heat, RJ Barrett dari New York Knicks, Michael Porter Jr. dari Denver Nuggets, Brandon Clarke dari Memphis Grizzlies, Rui Hachimura dari Washington Wizards, Jarrett Allen dari Brooklyn Nets, Zubica dari LA Clippers, dan masih banyak lagi.

"Inilah yang kami bicarakan, liga berada di tangan yang luar biasa. Masa depan cemerlang bagi NBA," kata Doris Burke sebagai analis dari ESPN. (tor)

Foto: NBA

 

Komentar