IBL

Jepan terus mengukuhkan diri mereka sebagai salah satu negara dengan perkembangan basket yang cukup baik di Asia. Terpilihnya Rui Hachimura sebagai pilihan kesembilan NBA Draft 2019 seolah membuka pintu lebih besar lagi untuk pemain Jepang berkarier di kancah internasional. Salah satu pemain yang mendapatkan atensi besar adalah Yudai Baba.

Jika Anda kurang familiar dengan nama Yudai, ia adalah pemain Jepang yang menghabiskan musim 2019-2020 bermain di NBA G League, bersama Texas Legends. Yudai bermain 41 gim dan mencetak rataan 6,3 poin, 2,6 rebound, 1,2 asis, dan 1,0 steal per gim. Yudai memiliki tinggi badan 196 sentimeter dan bisa bermain sebagai garda atau forwarda. Namun, kebanyakan waktunya di Legends ia habiskan sebagai garda.

Setelah NBA G League memutuskan menutup musim 2019-2020 akibat pandemi virus korona, Yudai sudah tak tampak lagi bermain. Minggu, 19 Juli 2020, akhirnya masa depan Yudai terjawab. Pemain berusia 24 tahun ini belum akan kembali ke NBA G League untuk musim depan dan memutuskan bergabung dengan salah satu tim raksasa NBL Australia, Melbourne United. Hal ini disampaikan langsung dalam rilis resmi tim. Yudai akan bermain dengan status Special Restriction Player, yang membuat dia tidak dihitung sebagai pemain impor.

“Yudai akan membawa sesuatu yang baru di tim kami yang tidak pernah kami lihat sebelumnya,” bukan pelatih Melbourne United, Dean Vickerman. “Ia adalah pemain yang unik dan kami sangat tertarik melihat penampilannya selama ini. Saya rasa ia akan benar-benar memberi dampak bagus kepada liga kami.”

“Yudai akan membuat tim lapangan belakang (backcourt) kami semakin kompetitif. Ia adalah garda dengan kemampuan bertahan yang baik, membuatnya bergabung bersama Shea Ili, Mitch McCarron, dan Chris Goulding, empat pemain yang mampu bermain dalam berbagai skenario dan akan membuat lawan kami kesulitan,” pungkasnya.

Bagi Yudai sendiri, kesempatan ini ia nilai sebagai sebuah peluang bagus untuk mengembangkan kariernya. “Saya sangat bersyukur bisa bergabung dengan tim sehebat Melbourne United. Saya telah mengikuti perkembangan NBL Australia dalam beberapa tahun terakhir dan Melbourne United adalah salah satu tim berkualitas di sana. Saya harap saya bisa membawa “rasa” Jepang ke Australia.”

Yudai akan menjadi pemain kelahiran Jepang kedua yang bermain di NBL Australia. Sebelumnya, seniornya di timnas Jepang, Makoto Hiejima, menjadi pemain kelahiran Jepang pertama di NBL Australia usai bergabung dengan Brisbane Bullets untuk musim 2018-2019. Sayangnya, Makoto hanya bermain tiga gim dan lantas memutuskan untuk kembali ke liga Jepang, B-League.

Menariknya, Yudai dan Makoto sama-sama menjadi bagian dari NBA SummerLeague 2019 lalu. Jika Yudai membela Dallas Mavericks, Makoto membela New Orleans Pelicans. Sayangnya, Makoto tidak melanjutkan musim bermain di NBA atau NBA G League. Di luar Yudai, Makoto, dan Rui, satu nama Jepang lainnya di NBA adalah Yuta Watanabe. Seperti Rui, Yuta mendapatkan tempat di tim NBA dan akan melanjutkan musim di “gelembung” bersama Memphis Grizzlies.

Meski hanya Yudai dan Makoto yang sempat berkarir di B-League, keberhasilan keempat pemain kelahiran Jepan ini bermain di kancah internasional benar-benar luar biasa. Jepang seolah menyalip Cina yang tak lagi nampak mengirimkan pemain semenjak Zhou Qi tersingkir dari Houston Rockets. Hal ini juga menunjukkan perkembangan basket Jepang yang semakin hebat.

Perbincangan Mainbasket dengan Manajer Pengembangan Internasional B-League, Chihiro Saito, kurang lebih menunjukkan bagaimana keseriusan Jepang mengembangkan basket. Menariknya lagi, mereka juga mengundang para pemain Indonesia untuk menjajal kemampuan di sana. Simak perbincangan kami berikut ini. (DRMK)

Foto: NBA

Komentar