Dua tahun setelah perpisahan yang emosional dengan Golden State Warriors, banyak analis yang percaya bahwa Klay Thompson bakal reuni di Bay Area untuk musim-musim terakhirnya. Situasi ini juga dipengaruhi oleh Dallas Mavericks yang tidak jelas.
Thompson meninggalkan Golden State pada tahun 2024 untuk kontrak tiga tahun senilai 50 juta Dolar AS dengan Dallas, setelah merasa "dikesampingkan" dan pada dasarnya disingkirkan di tengah perundingan kontrak yang penuh perselisihan. Cerita inilah yang tampaknya mengakhiri era "Splash Brothers" di Warriors.
Namun perjalanan Thompson di Dallas hanya menambah kesan bahwa kisahnya mungkin membutuhkan babak akhir yang berbeda. Mavericks yang dilanda cedera gagal lolos ke babak playoff musim lalu, dan berada di posisi 10-17, sambil masih menanggung biaya pertukaran Luka Doncic. Sementara ada kabar yang menunjukkan bahwa manajemen akan menjajaki "pasar perdagangan" untuk Thompson menjelang batas waktu pertukaran pemain (trade deadline). Gajinya sebesar 17 juta dolar tahun depan dan performanya yang tidak konsisten membuatnya menjadi aset yang sulit di liga yang semakin didorong oleh fleksibilitas dan efisiensi.
Realitas itu, dapat membuat kepulangan ke Golden State di akhir kariernya menjadi lebih memungkinkan jika Warriors memandangnya sebagai perekrutan sentimental daripada sebagai pemain inti. Terlepas dari semua alasan basket yang mungkin membuat reuni ini tidak sepenuhnya masuk akal, tetap ada satu argumen emosional yang kuat, kesempatan bagi Thompson untuk meninggalkan permainan dengan seragam yang sama yang telah ia kenakan untuk membangun kariernya yang legendaris.
Laporan dari ESPN menunjukkan bahwa orang-orang terdekat Thompson berpikir pintu itu diam-diam terbuka kembali, dengan salah satu sumber liga mencatat bahwa "tidak ada seorang pun yang memiliki pengaruh lebih besar bagi Klay selain Steph." Secara emosional, gagasan tentang penampilan terakhir dalam seragam biru dan emas menawarkan kesempatan untuk melunakkan hubungan yang telah retak antara bintang yang sedang menurun dan waralaba yang ia bantu menjadi dinasti.
Di sisi lain, Stephen Curry telah menyatakan secara terbuka bahwa kembalinya Thompson "akan luar biasa," menambahkan bahwa jika kesempatan itu muncul, dia akan menjadi orang pertama yang menelepon dan memberi tahu rekan setimnya bahwa Warriors menginginkannya kembali. Pada saat yang sama, Curry mengakui bahwa skenario seperti itu masih terasa seperti kemungkinan yang mustahil, sama seperti kepergian Thompson sebelumnya sebelum tiba-tiba menjadi kenyataan.
Di lapangan, hitung-hitungannya lebih rumit daripada faktor nostalgia. Thompson akan berusia 36 tahun pada bulan Februari dan terperangkap dalam angka tembakan terendah dalam kariernya dengan 37 persen dari lapangan dan 36 persen dari jarak tiga poin. Dengan produktifitas semacam ini, jelas tidak akan mengangkat skuad Golden State.
Tetapi kemungkinan Thompson membuat Warriors bisa mengandalkan pengalamannya, kemampuannya dalam menciptakan ruang, dan kehadirannya di ruang ganti daripada mengharapkannya untuk kembali ke performa All-Star-nya.
Sehingga Klay Thompson bisa mengakhiri karier NBA-nya di tempat yang sama di mana kariernya dimulai, bersama Steph Curry di Golden State. (tor)
Foto: Darren Yamashita - Imagn Images





0822 3356 3502