Laurene Powell Jobs, istri mendiang pendiri Apple, Steve Jobs, menjual sahamnya di Monumental Sports & Entertainment (MSE). Perusahaan tersebut memiliki tim Washington Wizards di NBA, Washington Mystics di WNBA, Washington Capitals di NHL, Capital City Go-Go di G League, dan Monumental Sports Network. Saham MSE tersebut dijual kepada perusahaan ekuitas swasta Arctos Partners dan Qatar Investment Authority.

Laurene Powell Jobs, eksekutif bisnis, filantropis, dan janda mendiang Steve Jobs, menjual sahamnya di Monumental Sports & Entertainment, perusahaan induk yang memiliki Washington Capitals, Washington Wizards, dan Washington Mystics. Scott Soshnick dan Eben Novy-Williams dari Sportico. Selain memiliki saham di MSE, dia juga menjalankan Emerson Collective, yang dikenal karena investasi modal ventura dan kegiatan filantropinya.

Para pembeli saham tersebut adalah dua pihak yang berbeda, yaitu sebuah dana kekayaan negara Qatar, Qatar Investment Authority (QIA), dan sebuah perusahaan ekuitas swasta yang berbasis di Texas, Arctos Partners. Laurene Powell Jobs telah memiliki saham minoritas di Monumental, yang awalnya bernilai 500 juta Dolar AS atau 20 persen dari perusahaan tersebut, sejak tahun 2017.

Arctos Partners adalah perusahaan ekuitas swasta olahraga terkemuka. Perusahaan ini merupakan salah satu yang pertama berinvestasi di tim-tim NBA dan telah memiliki saham di puluhan tim di berbagai olahraga profesional. Di NBA, Arctos memegang saham kepemilikan di Golden State Warriors, Utah Jazz, Sacramento Kings, dan Philadelphia 76ers. Arctos sudah memiliki portofolio kepemilikan saham yang luas di tim olahraga profesional, termasuk saham di Liverpool FC, Boston Red Sox, San Francisco Giants, Los Angeles Chargers, Buffalo Bills, tim Aston Martin F1, dan Tampa Bay Lightning.

Sementara itu, QIA mengakuisisi saham Monumental Sports pada tahun 2023, dengan kepemilikan saham sebesar 5 persen. Kesepakatan itu terjadi hanya beberapa bulan setelah NBA mengubah aturannya untuk mengizinkan dana kekayaan negara (sovereign wealth funds) untuk berinvestasi di tim-timnya.

Foto: foxsports1340am.com

Berdasarkan aturan NBA, masing-masing dana kekayaan negara dan perusahaan ekuitas swasta dapat memiliki maksimal 20 persen saham sebuah tim, dengan tim diperbolehkan menjual tidak lebih dari 30 persen saham mereka kepada investor tersebut. Investor ini harus tetap pasif dan tidak dapat menjalankan wewenang tata kelola atas tim. 

Tetapi ini tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Pemerintah Qatar dituduh menggunakan peningkatan kehadirannya di bidang olahraga sebagai "sportswashing", sebuah upaya untuk membantu memperbaiki reputasi negara di mata publik, meskipun ada kekhawatiran serius tentang hak asasi manusia di dalam negeri. Misalnya, negara tersebut menjadi tuan rumah FIFA World Cup 2022 di tengah kontroversi yang signifikan, memenangkan tender melalui suap kepada pejabat FIFA, menurut Departemen Kehakiman AS.

Baca juga: NBA Didesak Untuk Akhiri Kemitraan Dengan Emirates Lantaran Krisis Sudan

Sebagian besar penduduk Qatar dan hampir seluruh angkatan kerjanya terdiri dari pekerja migran yang secara rutin tidak dibayar atau dibayar rendah dan tidak dapat meninggalkan pekerjaan atau negara mereka tanpa izin dari majikan mereka. Antara tahun 2010 dan 2021, lebih dari 6.500 pekerja migran meninggal di negara tersebut. 

Pada akhirnya, baik NHL maupun NBA perlu menyetujui kesepakatan tersebut agar dapat diselesaikan secara resmi. (tor)

Foto: Getty Images for TIME

Komentar