IBL

Disadari atau tidak, CLS Knights memang butuh Surabaya untuk bisa mengalahkan M88 Aspac Jakarta musim ini. Dukungan ribuan fans yang memadati GOR Kertajaya SUrabaya, membuat semangat CLS Knights membara. Skor 76-48 untuk kemenangan CLS Knights menutup big match hari kedua gelaran IBL 2016 Seri 6 Surabaya.

Situasi di lapangan benar-benar memanas. CLS Knights maupun Aspac tampil dengan performa yang maksimal. Namun faktor fans, tampak CLS Knights lebih bersemangat untuk memenangi laga ini. Terbukti seisi GOR Kertajaya mendukung tim kesayangannya, CLS Knights. Bahkan ketika Prastawa membawa bola, penonton menyoraki. Benar-benar pertaruhan mental.

Dalam pertandingan ini sebenarnya Aspac mampu meredam agresifitas Jamarr Johnson. Fandi Andika Ramadhani melakukan tugasnya dengan baik. Namun ketika Jamarr dimatikan, ternyata Mario Wuysang, Rachmad Febri Utomo dan Bima Riski Ardiansyah leluasa bergerak. Mario menjadi otak dari permainan CLS Knights.

“CLS tim yang sangat komplit, dan mereka bermain bagus hari ini. Rasa ingin menang mereka lebih besar dari kami. Kami akan terus belajar untuk bermain sabar karena tadi sering terburu-buru,” ujar head coach Aspac, Jugianto Kuntardjo. “CLS merupakan tim yang bagus, tapi pada pertandingan tadi kami kalah karena kesalahan kami sendiri. Kami tidak sabar dalam mengeksekusi bola, sementara CLS fastbreak-nya sangat bagus. Di luar itu semua, saya mengapresiasi para pemain muda yang perkembangannya sudah semakin bagus,” ungkap Oki Wira Sanjaya, shooter Aspac.

Jamarr Andre Johnson dan Mario Wuysang mencetak double-double di laga ini. Jamarr menorehkan 13 points dan 11 rebounds, sedangkan Mario membukukan 16 points dan 10 assists. Kemenangan atas Aspac menjadi sesuatu yang istimewa bagi CLS. Aspac menjadi satu-satunya tim yang berhasil mengalahkan CLS musim ini. Tim polesan Coach Wahyu Widayat Jati itu kalah 84-102 di Seri 1 Jakarta dan 70-75 di Seri 3 Jogjakarta.

“Saya puas dengan penampilan anak-anak secara keseluruhan, baik first team maupun bench player. Sebelum pertandingan saya mengatakan kepada mereka, kekalahan di dua laga sebelumnya bukan karena kita lebih lemah dari mereka. Tapi, saat itu kita kalah melawan diri sendiri. Hari ini anak-anak juga lumayan berhasil untuk mengurangi turnovers,” kata kepala pelatih CLS, Wahyu Widayat Jati.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar