IBL

Satria Muda Pertamina Jakarta berhasil menjaga kesucian kandang mereka usai menang atas Prawira Bandung 69-65 melalui babak tambahan waktu. Unggul nyaris sepanjang laga, Prawira harus rela kemenangan di depan mata mereka sirna lantaran banyaknya kesalahan sendiri. Prawira total membuat 21 turnover di gim ini berbanding 13 milik Satria Muda. Dari kesalahan-kesalahn Prawira tersebut, Satria Muda berhasil menciptakan 27 poin. Prawira tampil tanpa Dimitri Cook di gim ini lantaran mengalami dislokasi bahu. 

Gary Jacobs Jr. memimpin Satria Muda di kemenangan ini usai mencetak 27 poin, 6 asis, dan 4 steal dari 10/23 tembakan (43 persen). Elijah Foster menyusul dengan dobel-dobel 17 poin dan 17 rebound. Dari Prawira, William Tinsley IV mencetak dobel-dobel 17 poin dan 15 rebound. Arif Hidayat mengikuti dengan 16 poin, 5 rebound, dan 4 asis. David Samuels juga dobel-dobel 11 poin dan 13 rebound. Satria Muda belum kalah di Seri 3 Jakarta ini sedangkan Prawira memperpanjang tren tidak menang mereka sejak seri sebelumnya. Prawira baru menang satu kali dari enam gim.

“Kami tertinggal 11 poin di sisa enam menit pertandingan. Itu adalah jumlah ketinggalan yang cukup banyak tapi saya senang dengan respon tim saya. Kami berhasil menjaga fokus dan kembali tampil solid, utamanya di tambahan waktu. Tim lawan tidak mencetak poin di tambahan waktu, hal itu tak sering terjadi, saya senang dengan hasil ini,” ujar Gary Jacobs usai gim.

“Prawira adalah tim yang sangat bagus dalam hal rebound. Kami memang kalah 13 rebound dari mereka, tapi saya rasa pemain saya, Elijah Foster, sudah memberikan yang terbaik. Ia sudah tampil apik dan saya rasa ia adalah salah satu senter terbaik di liga,” komentar Milos Pejic, Kepala Pelatih Satria Muda, tentang rebound Satria Muda yang kalah.

Paruh pertama, gim tidak berjalan cukup enak dilihat. Kedua tim kesulitan menemukan tembakan dan membukukan turnover yang tidak sedikit. Tak satupun tim mencatatkan akurasi lebih dari 33 persen di periode ini. Prawira bahkan sangat buruk dengan hanya memasukka 25 persen tembakan sedangkan Satria Muda 32 persen. Turnover kedua tim nyaris identik, Prawira 8 turnover sedangkan Satria Muda 7 turnover. Oleh karena itu, Prawira menutup paruh pertama hanya dengan keunggulan tipis 26-25.

Kuarter tiga, Prawira tampil jauh lebih baik. Pola serangan mereka apik membebaskan deretan penembak jitu sementara saat bertahan, mereka juga jauh lebih disiplin. Hal ini membuat akurasi tembakan mereka meningkat dan perolehan poin Satria Muda melambat. Prawira menutup kuarter tiga dengan keunggulan 50-43 meski sempat unggul hingga 11 poin.

Gim semakin panas di kuarter akhir. Satria Muda yang ingin meneruskan tren positif mereka perlahan mengejar ketinggalan. Garry Jacobs dan Elijah Foster bergantian memborbardir pertahanan Prawira hingga akhirnya Satria Muda membalik keadaan.

Tak sampai di situ, di sisa 27 detik, Satria Muda mendapatkan keunggulan terbesarnya di gim ini dengan hanya tiga poin. Sayangnya, harapan untuk menutup gim dengan kemenangan gagal usai William Tinsley IV mencetak tripoin yang memaksa gim berlanjut ke tambahan waktu (overtime).

Babak tambahan waktu berlangsung antiklimaks. Alih-alih adu kejar poin, kedua tim malah beradu membuat turnover dan beradu akurasi buruk. Prawira membuat enam turnover hanya selama tambahan waktu ini sedangkan Satria Muda hanya memasukkan 1/6 upaya tembakan mereka. Namun, satu tembakan masuk dan dua tembakan gratis tersebut sudah cukup membawa Satria Muda menang 69-65. Selisih empat poin kemenangan Satria Muda tersebut adalah selisih poin terbesar Satria Muda sepanjang gim. (DRMK)

Foto: Harianto

 

Komentar