IBL

Tahun 2020 dimulai dengan kabar sedih. Kobe Bryant meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan helikopter bersama lima orang lain. Kabar itu diperburuk dengan Gianna, salah satu putri Kobe, ada di daftar korban. Tidak ada yang selamat dari kecelakaan ini. Tak akan ada habisnya mengenang prestasi mendiang Kobe Bryant. Masih berat rasanya menulis gelar “mendiang” untuknya. Sepatu basketnya tentu saja jadi salah satunya. Ia pernah jadi perbincangan setelah pindah ke Nike dari pesaing abadinya adidas. Kabar itu cukup ramai dibicarakan kisaran 2004. Apalagi adidas sudah membuatkannya beberapa sepatu khusus.

Seluruh sepatu yang pernah dipakai Kobe Bryant semasa berkarir telah kami rangkum dalam artikel sebelumnya bertajuk Metamorfosis Sepatu Kobe Bryant. Meski begitu, Mainbasket telah mencatat beberapa sepatu yang dipakai Kobe Bryant di momen-momen besar karirnya. Sebagian lagi terkenal karena desainnya yang dianggap keren juga kurang menarik mata.

Adidas KB8 III

Sepatu ini dipakai Black Mamba rentang 1999-2000. Bersama Shaquille O’Neal dan rekan lain, ia memberikan gelar juara NBA pertamanya untuk Los Angeles Lakers di musim itu. Gim keempat berlangsung hingga babak tambahan. Tumpuan ada dipundaknya sendirian setelah Shaq dikeluarkan. Ia lalu mengeksekusi tembakan kemenangan untuk menyudahi perjuangan Indiana Pacers dengan skor 120-118.

Setelah Kobe pindah ke Nike, sepatu ini seakan tenggelam. Kanye West dan adidas Yeezy kemudian membangkitkannya lagi pada 2018. Sol adidas Yeezy 500 terang-terangan menerapkan sol adidas KB8 III tanpa ada perubahan apapun. Inilah momen di mana sepatu Kobe Bryant berlabel Tiga Garis berada di kancah fesyen.

Adidas KOBE One

Sepatu ini jadi lanjutan sepatu adidas Kobe. Desainnya mengambil garis dari mobil Audi TT. Eirik Nielsen selaku desainer juga menambahkan unsur luar angkasa. Tema itu paling terlihat dari sol samping yang diwarnai perak. Prototipe sepatu ini sudah ia pakai di laga final musim sebelumnya. Ia juga memakainya di laga final selanjutnya. Bisa dibilang, Kobe meraih gelar tiga musim berturut-turus dengan memakai KOBE One.

Sang pemain boleh jadi berprestasi dengannya. Akan tetapi, sepatu ini mengundang banyak sekali cibiran. Desainnya dianggap terlalu membulat. Bahkan, sebagian menjulukinya sepatu basket dengan desain paling buruk.

Nike Zoom Kobe 1

Kobe kemudian bergabung dengan Nike setelah enam tahun bersama adidas dan setahun bebas agen. Tepatnya 2005. Setahun kemudian, sepatu khususnya yang dinamai Nike Zoom Kobe 1 diperkenalkan publik. Sepatu ini didesain Eric Avar. Rekam jejaknya pun tidak main-main. Air Penny, Air Foamposite, dan Zoom Flight CB adalah hasil kreativitasnya.

Bagian paling dikenal di sepatu ini adalah cangkang karbon di bagian tumit. Fitur itu dipercaya bisa membantu menyediakan kerapatan di bagian tumit dan memperkuat struktur sepatu. Konsep serupa dibangkitkan lagi pada 2018 dengan berkolaborasi dengan gerai sneaker ternama Undefeated. Mereka merilis warna hijau tentara untuk versi global dan merah untuk kalangan keluarga dan kerabat.

Nike Zoom Kobe IV

Edisi keempat Nike Zoom Kobe dianggap sebagai pemecah stigma. Kala itu, sepatu basket yang dianggap aman untuk pergelangan kaki adalah yang berkerah tinggi. Saat proses mendesain, Kobe meminta Eric Avar membuatkannya sepatu serendah dan seringan mungkin. Itulah filosofi desain Kobe IV.

Black Mamba membuktikan ucapannya. Di musim 2006-2007, ia berhasil merengkuh gelar juara memakai sepatu ini. Sejak itu, kian banyak varian sepatu basket berkerah rendah. Menandakan bahwa sepatu tak jadi faktor utama keselamatan kaki terutama otot pergelangan (ACL). Penjabaran lebih jauh tentang siluet keempat bisa Anda simak di artikel kami berjudul Nike Kobe 4, Pelopor Sepatu Basket Berkerah Rendah di Era Modern.

Nike Zoom Kobe A.D

Sejak Kobe pensiun, Nike memilih membuat nama baru untuk Nike Kobe dengan menghentikannya di nomor 11. Maka, siluet Zoom Kobe AD (Anno Domini) dipilih. Terinspirasi dari sebutan tahun Masehi memakai bahasa romawi kuno. Itu artinya, sepatu Nike Kobe berkode AD adalah sepatu yang dirilis setelah Kobe Bryant pensiun. Tak terhitung berbagai varian yang sudah dikeluarkan untuk siluet Kobe A.D. Sebut saja Exodus, NXT 360, NXT 360 Fastfit, dan lain sebagainya.

Sang pemain boleh jadi tak lagi bermain. Namun, Nike Zoom Kobe A.D masih jadi favorit para pemain basket muda yang menginginkan sepatu ringan untuk bertanding. Penggunaan fitur Fastfit juga jadi cara agar konsumen tetap melirik Nike Zoom Kobe. Teknologi yang diperkenalkan bersamaan dengan Air Jordan 33 tersebut memberi kemudahan untuk merapat juga melepas ikatan tali sepatu.

Foto: Nike Basketball

Komentar