IBL

Kemenangan 116-103 Milwaukee Bucks atas Charlotte Hornets di NBA Global Games yang digelar di Paris, Jumat malam 24 Januari 2020, waktu setempat menghadirkan kisah tersendiri. Kemenangan ini jadi kemenangan ke-40 Bucks musim ini. Mereka jadi tim pertama yang menyentuh angka kemenangan tersebut. Lebih hebatnya lagi, Bucks meraih 40 kemenangan ini hanya dari 46 gim.

Catatan rekor menang-kalah (40-6) ini ternyata sangatlah istimewa. Menilik ke belakang, hanya ada enam tim lain yang pernah menorehkan setidaknya 40 kemenangan dalam 46 gim perdana mereka seperti Bucks ini. Philadelphia 76ers jadi tim pertama yang menorehkan catatan ini pada musim 1966-1967. Rekor mereka kala itu adalah (42-4). Los Angeles Lakers 1971-1972 lantas mengikuti dengan (41-5). Organisasi Sixers lalu kembali mengulang kejayaan mereka pada musim 1982-1983.  Kali ini, mereka memiliki rekor yang serupa dengan Bucks (40-6).

Chicago Bulls bisa dibilang jadi tim paling isitmewa di daftar. Bagaimana tidak, mereka mencatatkan rekor (41-5) di dua musim beruntu, 1995-1996 dan 1996-1997. Tentunya Anda semua tahu, di musim itu, Bulls sedang menjalani periode kedua threepeat mereka bersama Michael Jordan dkk. Terakhir, tim yang menorehkan rekor ini adalah Golden State Warriors pada musim 2015-2016. Warriors lantas menutup musim reguler dengan rekor menang-kalah terbaik sepanjang masa NBA dengan (73-9).

Lantas enam tim yang sudah melalui masa-masa indah tersebut memiliki satu persamaan. Semua tim tersebut melaju ke final NBA pada musim yang sama mereka menorehkan rekor apik. Bahkan, lima dari enam tim tersebut berhasil pulang dengan trofi juara. Menariknya, satu-satunya tim yang tidak pulang dengan trofi juara dalah tim dengan rekor terbaik sepanjang masa NBA, Warriors.

Di musim 2015-2016, Warriors berhasil melaju ke final. Mereka sempat unggul agregat dari Cleveland Cavaliers  (3-1) dalam sistem final tujuh gim. Sayangnya, setelah keunggulan tersebut, Cavaliers justru berhasil bangkit dan membalik keadaan yang membuat mereka meraih gelar juara.

 

Dengan segala sejarah bagus untuk tim yang meraih 40 kemenangan di 46 gim perdananya, Bucks tentunya berharap bisa mendapat tuah dari sana. Dalam sejarah tim, Bucks hanya dua kali ke final NBA dan satu kali meraih juara. Juara mereka dapatkan pada tahun 1971. Sementara perjalanan final kedua mereka kembali terjadi tiga tahun setelahnya. Sayangnya, mereka kalah atas Celtics dalam tujuh gim. Semua kenangan manis ini terjadi di era Kareem Abdul-Jabbar.

Musim ini, Bucks tak sekalipun menderita dua kekalahan dalam dua gim beruntun. Tren terbaik mereka adalah menang 18 kali beruntun. Sekarang, mereka juga sedang dalam rangkaian positif delapan kemenangan beruntun.

Lingkungan tim ini juga terlihat sangat harmonis di dalam dan di luar lapangan. Pemain-pemain juga dalam kondisi yang prima. Giannis Antetokounmpo jelas ancaman utama dan untuk sementara ini konsisten di jalur kandidat MVP. Brook Lopez masih setia sebagai pemain besar yang memberi ancaman dari luar tripoin. Eric Bledsoe dan Khris Middleton juga tampil solid di dua bagian permainan. Kehadiran Wesley Matthews menambah opsi pemain sayap yang dimiliki oleh Bucks. Di luar itu, nama-nama seperti George Hill, Donte DiVicenzo, Kyle Korver, dan Ersan Ilyasova juga bisa jadi ancaman jika dibutuhkan.

Apakah Bucks bisa mengikuti jejak tim-tim di atas? Waktu yang akan menjawab. Untuk sekarang, Anda semua penggemar NBA layaknya berbahagia. Anda telah menjadi saksi dari sejarah yang tak cukup sering terulang. Nikmati selagi bisa, Giannis dan pasukan rusa Bucks akan memborbardir NBA 2019-2020!

Foto: NBA

Komentar