IBL

Putri Indonesia melakoni gim kedua basket 5v5 SEA Games 2019 dengan menghadapi Thailand, Jumat 6 Desember 2019. Gim berlangsung sangat ketat terbukti dengan 15 kali pergantian keunggulan dan 11 kali skor imbang. Indonesia bahkan sempat unggul hingga delapan poin di pertengahan kuarter tiga. Sayangnya, selepas unggul tersebut, Thailand berhasil mengubah keadaan dan menutup gim dengan kemenangan 67-58.

Tripoin dan turnover menjadi dua hal yang membunuh Indonesia di gim ini. Indonesia memiliki 21 tembakan masuk dari 63 percobaan, tapi hanya satu di antaranya yang bernilai tiga poin. Secara keseluruhan percobaan, Indonesia hanya memasukkan 1/15 tripoin. Sementara dari kubu bersebrangan, dari 22 tembakan masuk, tujuh di antaranya adalah tripoin hasil dari 31 percobaan.

Bergeser ke turnover, hari ini Indonesia membuat 26 turnover yang 10 di antaranya di bagi rata oleh Kadek Pratita Citta Dewi dan Gabriel Sophia. Sementara pihak Thailand hanya membuat 14 turnover di gim ini yang lima di antaranya dibuat oleh pemain naturalisasi mereka Tiffany Bias.

Tiffany sendiri tidak bermain cukup bagus di gim ini. Ia memang mencetak 13 poin dan menjadi top skor bersama Atchara Kaichaiyapoorn, tapi jumlah poin tersebut datang dari 24 percobaan. Ya, Tiffany hanya mampu memasukkan 3/24 tembakan (12,5 persen). Di luar kedua pemain tersebut, Supira Klunbut menyusul dengan 12 poin.

Dari Indonesia, tiga pemain juga mencetak dua digit poin. Gabriel Sophia mencetak dobel-dobel 15 poin dan 13 rebound. Rekan duetnya di lapangan depan, Yuni Anggraeni juga mencetak dobel-dobel dengan 14 poin plus 10 rebound. Clarita Antonio yang memulai gim dari bangku cadangan menutup daftar dengan 10 poin.

Hasil ini membuat Indonesia sudah menelan dua kekalahan dari dua gim. Dengan satu gim tersisa melawan Malaysia, sebenarnya Indonesia masih mungkin meraih perak meski sangat kecil. Perlu diketahui, SEA Games 2019 basket 5v5 di nomor putri ini hanya diikuti oleh empat tim. Oleh karena itu, sistem yang digunakan adalah round robin tanpa semifinal dan final.

Peluang perak masih terbuka asalkan Filipina kalah dari Thailand dan Malaysia. Di sisi lain, Indonesia juga wajib menang dari Malaysia. Namun, jika Malaysia gagal menang dari Filipina, maka gim selanjutnya antara Malaysia dan Indonesia akan menjadi gim penentuan medali perunggu. (DRMK)

Foto: Mei Linda

 

 

Komentar