IBL

Kasus yang menjerat keluarga Ball tampaknya belum menemui ujungnya. Laman The Blast yang kemudian diteruskan Sports Illustrated dan CBS Sports mengabarkan bahwa Lavar Ball dituntut balik oleh Alan Foster. Pasal yang diajukan adalah eksploitasi anak dan memanfaatkan uang perusahaan untuk keperluan pribadi. Lebih tepatnya adalah untuk memenuhi gaya hidup royal. Foster merupakan mantan rekanan bisnis Ball dalam mengembangkan produk Big Baller Brand.

Total dana yang diminta Foster terhadap Lavar sekitar AS$2,5 juta. Angka itu mencakup kerugian materiil dan immateriil yang ia alami semenjak bekerja untuk Keluarga Ball.

Berikut adalah inti dari tuntutan Alan Foster ke Lavar Ball:

Di awal 2016, Lavar ingin membuat tenar ketiga anaknya lalu membangun bisnis dari sana. Ia lalu menghubungi Alan Foster guna menemukan formula terbaik demi meraih keuntungan. Alan merekomendasikan sebuah merek busana dan sepatu bernama ‘Ball’ dengan akar olahraga basket dan hiburan. Lavar menyetujui saran tersebut dengan syarat ia adalah pusat dari segala sorotan. Syarat itu diberikan meski sejatinya ia adalah pria bangkrut, tidak punya tabungan, dan tidak ada kemampuan berbisnis yang baik. Lavar Ball memanfaatkan BBB untuk menunjang gaya hidupnya.

Baca juga: BBB di Ujung Tanduk akibat Masalah Internal, Lonzo Ball Sinyalkan Hengkang

Dalam dokumen tersebut dijelaskan pula bahwa Keluarga Ball masih punya hutang ke Alan Foster. Dana AS$130.000 dipinjamkan untuk memenuhi kebutuhan kuliah Lonzo Ball di UCLA. Berikut kalimat yang tertera dalam dokumen:

Saat semester awal kuliah, Lonzo melayangkan komplain ke Lavar dan Alan tentang fasilitas di UCLA yang buruk. Hal utama yang membuatnya gusar adalah AC asrama yang buruk dan makanan yang kurang nikmat. Lonzo dan Lavar kemudian meminjam sejumlah uang ke Alan untuk mengiyakan permintaan itu. Dana tersebut digunakan untuk menyewa sebuah kondominium, pelatih pribadi, perabotan, laptop, dan membayar semua tagihan makan.

Gugatan ini masih dalam masa peninjauan pengadilan. Sementara Alan Foster kini sudah berada di dalam penjara karena tuntutan Lonzo Ball sebelumnya sudah diproses pihak pengadilan. Ia dibantu pengacaranya berusaha untuk membuka tabir masalah yang dialaminya. Di sisi lain, apa yang dilakukan ini juga untuk memperbaiki nama baik. Sejak masalah ini mengudara, sorotan media yang deras seakan menunjuknya sebagai biang permasalahan di balik turunnya pamor Big Baller Brand dan nasib karir Lonzo Ball.

Pada April 2019, Lonzo Ball menuntut Alan Foster karena penggelapan honorariumnya sebesar AS$1,5 juta. Uang itu juga akan dialokasikan untuk pembayaran pajak produk dan kebutuhan lainnya. Akibat kasus ini, Big Baller Brand tergoncang. Penjualan mereka menurun cukup drastis. Produknya sempat dijual dengan harga sangat murah dari harga retail yang direkomendasikan.

Hingga berita ini ditulis, tarik ulur kasus Keluarga Ball dan mantan rekanan bisnis mereka masih belum menemui titik terang. Nasib merek BBB pun semakin tidak jelas. (ajb)

Baca juga: Penampilan Perdana Lonzo Ball ke Publik Sejak Kasus Keuangan BBB

Foto: AFP via Getty Images

Komentar