IBL

Gelaran Piala Dunia FIBA 2019 sudah semakin dekat. Deretan tim-tim peserta juga sudah semakin rajin melakukan latih tanding. Beberapa bahkan sudah mulai mendekatkan diri dengan negara penyelenggaraan, Cina. Amerika Serikat contohnya, mereka kini dalam perjalanan ke Australia untuk latih tanding dan memperpendek jarak perjalanan ke Cina.

Tak hanya para tim, FIBA selaku penyelenggara juga mempersiapkan segala hal. Terbaru, 16 Agustus 2019, FIBA baru saja mengumumkan deretan nama wasit yang akan memimpin pertandingan. Total ada 56 nama yang mendapatkan kesempatan ini. Mereka datang dari 40 federasi basket yang terletak di lima zona yang berbeda.

Dari deretan nama tersebut, terdapat satu nama wasit asal Indonesia, Harja Jaladri. Harja menjadi satu dari total sembilan wasit yang berasal dari Asia. Namun, hanya Harja dan Ferdinand Pasqual, dua wasit yang berasal dari Wilayah Asia Tenggara.

“Ini benar-benar mimpi jadi kenyataan bagi saya. Sebenarnya, target awal saya adalah Olimpiade 2020 lalu Piala Dunia FIBA 2023. Kalo di tahun 2019, target saya sebenarnya memimpin laga-laga di kelompok umur saja, ternyata dapat kesempatan memimpin di Piala Dunia kali ini. Alhamdulillah,” ujar Harja kepada kami.

“Saya akan berangkat tanggal 24 Agustus dini hari ke Beijing. Di sana, kami akan dikumpulkan untuk menjalani PCC (Pre-Competition Camp) selama lima hari. PCC ini selalu ada di setiap kejuaraan dunia. Secara garis besar, kegiatan di PCC nanti difungsikan untuk membangun chemistry kerja sama kami di lapangan. Kalau soal materi, kami yang memimpin di sana sudah dipersiapkan sejak tiga bulan lalu dengan berbagai materi,” imbuh wasit asal Cirebon ini tentang kegiatannya di sana.

Wasit-wasit yang terpilih ini juga sudah masuk pemantauan dari FIBA dalam kurun 2,5 tahun terakhir. Mereka yang terpilih juga sudah memiliki pengalaman memimpin gim di kualifikasi Piala Dunia, FIBA Continental Cups, Olimpiade, hingga NBA. Wasit termuda berada di usia 26 tahun sementara yang tertua di usia 49 tahun. Rata-rata dari mereka memiliki pengalaman menjadi wasit selama 9,5 tahun.

“Nantinya, setiap kota akan ada tujuh wasit yang memimpin gim secara bergantian. Namun, di babak perempat final, jumlah wasit akan berkurang menjadi 11 orang saja, sisanya akan dipulangkan. Saya minta doanya supaya saya bisa sampai akhir turnamen," tambahnya.

“Untuk rekan-rekan wasit di Indonesia, saya berharap dan yakin semuanya bisa jauh lebih baik dari saya di masa mendatang. Untuk sementara, ada dua wasit selain saya yang masuk dalam jajaran referee elite program, Budi Marfan dan Haryanto Sutaryo. Di era sekarang , informasi bisa lebih mudah didapat di mana saja. Harusnya, wasit-wasit lain juga akan memiliki banyak cara untuk belajar. Saran saya, be professional dan kerja keras, saya yakin mimpi yang diinginkan pasti tercapai."(DRMK)

Foto: Satrio Wicaksono, FIBA

 

Komentar