IBL

Giannis Antetokounmpo terus mencetak sejarah baru di NBA. Setelah tampil impresif pada 2018-2019, liga menobatkannya dengan gelar pemain terbaik alias most valuable player (MVP). Ia pun menyusul pencapaian Dirk Nowitzki (Jerman) sebagai MVP asal Eropa.

Pemain-pemain Eropa memang mulai berjaya di NBA belakangan ini. Namun, belum semua bisa menjadi yang terbaik. Sejauh ini, hanya ada dua orang yang pernah menyabet gelar MVP. Mereka adalah Antetokounmpo dan Nowitzki.

Nowitzki menyabet gelar itu pada 2006-2007. Saat itu, ia masih membela Dallas Mavericks. Nowitzki kini sudah pensiun. Ia memutuskan gantung sepatu pada akhir musim reguler 2018-2019 lalu.

Sementara itu, Antetokounmpo tampak masih punya perjalanan karier yang panjang. Ia baru berusia 25 tahun dan sedang banyak berkembang. Pemain berkebangsaan Yunani itu bahkan berhasil masuk ke jajaran All-NBA First Team untuk pertama kalinya.

Antetokounmpo juga berhasil mengantarkan Milwaukee Bucks menjadi pemuncak klasemen Wilayah Timur. Mereka mencetak rekor 60-22, sehingga menjadi tim NBA pertama yang lolos ke playoff pada 2018-2019. Itu merupakan rekor terbaik mereka sejak 1973-1974.

Fowarda Bucks itu sendiri tampil dalam 72 pertandingan di musim reguler. Ia mampu mencetak 27,7 poin, 12,5 rebound, 5,9 asis, 1,3 steal, dan 1,5 blok per pertandingan.

Persentase tembakan keseluruhan Antetokounmpo bisa mencapai 57,8 persen. Efektivitas tembakan keseluruhan 59,9 persen. True shooting percentage 64,4 persen. Persentase itu menunjukkan perkembangannya secara ofensif.

Selain itu, Antetokounmpo juga menunjukkan perkembangan yang baik dalam hal bertahan. Ia masuk ke jajaran NBA All-Defensive First Team untuk pertama kali dalam kariernya. Ia bahkan hampir mendapat gelar pemain bertahan terbaik (defensive player of the year). Namun, kalah dari Rudy Gobert (Utah Jazz). 

Sayangnya, Antetokounmpo gagal mengantarkan Bucks ke Final NBA. Mereka tumbang di Final Wilayah oleh Toronto Raptors, yang kemudian menjadi juara.

Kendati demikian, Antetokounmpo tidak ingin menyerah. Ia ingin mengasah kemampuannya lagi untuk mengantarkan Bucks ke tingkat yang lebih tinggi. Ia akan kembali ke lapangan dengan lebih tangguh. Apalagi dengan gelar barunya sebagai MVP.

Sejarah Antetokounmpo ini juga semakin menegaskan posisi pemain Eropa di kancah bola basket dunia. Sebab, bagaimanapun, pamor NBA sudah begitu global. Kompetisinya kelas tinggi. Semua orang ingin bermain di sana. Antetokounmpo membantu membuka kerannya semakin besar, terutama untuk pemain-pemain Eropa. (put)

Foto: NBA

Komentar