IBL

Isu lingkungan tampaknya akan terus jadi bahasan mengingat dampaknya yang kian meluas. Faktor yang jadi penyebabnya adalah sampah plastik laut. Sementara bagi adidas, ini adalah kesempatan untuk melihat sisi lain dalam mengembangkan produk. Mereka sepakat untuk melanjutkan proyek pengolahan sampah plastik laut menjadi produk olahraga dengan Parley for the Ocean menyambut Hari laut Sedunia pada 8 Juni 2019.

Program itu bernama “Run for the Ocean”. Visi utama adalah agar bisa menghasilkan sampai AS$1,5 Juta yang nantinya akan digunakan sebagai modal pengolahan sampah plastik di lautan. Selain itu, adidas dan parley juga berencana untuk mendirikan Parley Ocean School Program, sebuah pusat kajian ilmu lingkungan untuk generasi muda.

Gelaran “Run for the Ocean” pertama kali dilaksanakan pada 2018. Kala itu, pihak inisiator mampu mengumpulkan sejutaan pelari dari seluruh dunia untuk berpartispasi. Hasilnya adalah dana pengolahan sampah plastik yang bernilai nyaris AS$1 Juta. Dilansir dari rilis pers, dana tersebut hingga kini masih digunakan untuk mendanai pusat kajian ilmu lingkungan demi menyebarkan bahayanya sampah plastik.

Visi menangani sampah plastik pun semakin serius dengan rencana kegiatan baru yang diinisiasi pada 2019 oleh kedua belah pihak. Festival lari itu kembali digalakkan. Torehan dana yang terbilang besar tersebut pun akan jadi modal berharga untuk mendirikan Parley Youth Activist Program. Ini adalah kegiatan lain dari Parley for the Ocean untuk mencetak generasi muda yang sadar akan keselamatan laut dari sampah plastik.

Alberto Uncini Manganelli, DIrektur adidas Running Global, menjelaskan visi garis besar program ini melansir dari rilis pers. “Jumlah sampah plastik semakin tak terbendung. Bila hal ini terus dibiarkan, pada 2050 jumlah sampah akan lebih banyak dari ikan. Kerja sama adidas dan Parley for the Ocean ini jadi salah satu cara kami untuk mempublikasikan kekhawatiran kami,” tulisnya. Alberto juga menjabarkan bahwa perusahaannya mentarget untuk sanggup memproduksi hingga 11 juta sepatu berbahan sampah plastik laut.

Cyrill Gutsch selaku pendiri dan CEO Parley for the Ocean mendukung penuh visi kolaboratornya. “Event Run for the Ocean adalah tempat tepat bagi para penikmat olahraga lari untuk juga mendukung visi kami menyelamatkan laut dari sampah plastik. Tahun ini, kami mencoba mendekati anak-anak muda. Merekalah aset berharga pada program ini. Kerja sama dengan adidas mempermudah kami menyebarluaskan visi yang kami usung,” katanya.

Run for the Ocean” diselenggarakan pada 8-16 Juni 2019. Para pelari yang ingin berkontribusi diharuskan mendaftar melalui aplikasi Runtastic via ponsel pintar. Setiap satu kilometer, adidas akan menyumbang AS$1 untuk Parley. Butuh 1,5 juta pelari untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan. Nantinya, akan ada acara temu khusus yang diselenggarakan di New York, Barcelona, dan Shanghai dengan waktu yang akan diumumkan lebih lanjut.

Kedua belah pihak sudah menjalin hubungan sejak 2015. Mereka kemudian membuat sepatu dengan sebagian bahannya adalah hasil pengolahan sampah plastik laut. Tim produk dari adidas pun terus mengembangkan produk karena pada 2024 mereka berencana untuk merilis sepatu yang sepenuhnya terbuat dari limbah plastik. Ini akan jadi salah satu solusi besar untuk mengurangi volume sampah plastik di samudera. Majalah Mainbasket sudah memperkenalkan awal mula kerja sama ini dalam sebuah ulasan lengkap yang untuk edisi April 2018. (ajb)

Foto: adidas Running

Komentar