IBL

Majalah Mainbasket edisi April 2018 menyajikan informasi tentang kerja sama adidas dan yayasan Parley for the Ocean. Organisasi lingkungan hidup ini bergerak dalam pengolahan daur ulang sampah plastik di lautan. Setelah menjalani kerja sama dua tahun, akhirnya kedua belah pihak memperkenalkan sepatu terbuat dari sampah plastik yang sepenuhnya bisa didaur ulang.

Perumusan konsep ini datang dari para desainer adidas yang melihat sepatu-sepatu usang yang berakhir di tempat sampah. Keberadaan mereka di tempat pembuangan membawa masalah sendiri. Dengan jumlah produksi sepatu yang besar, maka tidak menutup kemungkinan jumlah sampah sepatu ikut bertambah. Hal itu bisa membuat tempat pembuangan sampah semakin penuh.

Sampah fesyen sepert ini kian tak terbendung apalagi gaya hidup manusia dewasa ini yang membutuhkan sepatu lebih dari sepasang. Oleh karenanya, adidas dan Parley for the Ocean berinisiatif membuat sepatu yang bisa terurai setelah mencapai batas maksimal pemakaian. Inovasi ini kemudian dinamai Futurecraft Loop. Nama Loop dipilih sebagai wakil terhadap bangun datar lingkaran yang tidak punya ujung dan saling terkait. Lingkaran itu jadi simbol sepatu ini yang akan terus berputar dalam lingkaran daur ulang.

Untuk merealisasikannya, adidas membuat Futurecraft Loop sepenuhnya memakai plastik berjenis Thermo Plastic Polyuterhane (TPU). Pemakaian satu bahan inilah yang jadi kunci daur ulang merujuk pada bermacam sepatu yang terbuat dari campuran beberapa bahan seperti kanvas, kulit, dan lain sebagainya.

Eric Liedtke, Bidang Eksekutif adidas Global, menjelaskan visi produk baru perusahaannya dalam sebuah acara peluncuran di New York. “Kita tidak bisa mendaur ulang 12 sampai 15 jenis sampah di satu tempat. Bila memang ingin melakukannya maka dibutuhkan 12 hingga 15 proses dekomposi. Akan jadi sebuah masalah besar bila sepatu yang biasa kita pakai memuat belasan jenis bahan yang berbeda,” katanya dilansir dari laman teknologi Dezeen.

Program ini, menurut Liedtke, tidak hanya bagi adidas. Lebih jauh, untuk bumi yang lebih baik. Mengubah sampah plastik menjadi produk yang bisa digunakan sehari-hari jadi misi utama pengembangan program Futurecraft. Nantinya, akan ada produk pendukung lain yang juga terbuat dari sampah plastik murni laiknya Futurecraft Loop. Namun, adidas masih akan fokus mengembangkan varian sepatu daur ulang. Sejauh ini, adidas dan Parley for the Ocean sudah membuat seragam sepak bola untuk tim besar dunia sekaliber Bayern Munich dan Real Madrid yang terbuat dari sampah plastik laut.

Solusi yang bisa ditawarkan adalah membuat sepatu yang terbuat dari selembar bahan sehingga membutuhkan hanya satu proses dekomposi demi mengefektifkan proses daur ulang. “Sepatu ini bisa diproduksi dan didaur ulang berkali-kali. Dengan ini kami menegaskan bahwa kami bisa melakukan sesuatu yang lebih baik,” lanjut Liedtke.

Secara struktur, bagian atas sepatu ini terbuat dari anyaman benang plastik yang dibuat semirip mungkin dengan bahan knit. Sementara bantalan boost diandalkan untuk menyajikan kenyamanan. Rangka Torsion disematkan di dalam bantalan Boost untuk menambah kekuatan struktur sepatu dan keseimbangan. Seluruh plastik TPU yang dipakai untuk produksi Futurecraft Loop sebelumnya sudah diproses oleh perusahaan kimia Jerman BASF untuk menghadirkan kualitas dan ketahanan terbaik. Adidas menjanjikan bahwa tidak akan ada residu maupun limbah sepatu yang dihasilkan dari Futurecraft Loop.

Purwarupa sepatu ini sudah diperkenalkan dan dibagikan kepada 200 orang terpilih mulai dari atlet hingga pesohor. Di dalamnya sudah tersemat kode QR di mana mereka bisa langsung mengunggah pengalamannya memakai sepatu ramah lingkungan ini. Sementara produksi masal dijanjikan akan tahun depan dan akan diperjualbelikan global pada musim semi 2021.

Foto: PR News/adidas, Eddie Lee/Hypebeast, Sam Rutherford/Gizmodo

Komentar