IBL

Drama Enes Kanter dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan tidak pernah surut. Televisi Turki belakangan menolak menyiarkan final wilayah barat antara Portland Trail Blazers dan Golden State Warriors. Siaran olahraga S Sport mengaku harus melakukan itu karena konflik Kanter dengan pemerintah Turki.

Komentator S Sport, Omer Sarac, menegaskan hal itu kepada Reuters. Ia bahkan mengatakan stasiun televisinya tidak akan menyiarkan final NBA seandainya Blazers lolos ke sana. Sebab, situasinya tidak memungkinkan.

"Semua penggemar NBA itu tidak bisa menonton final wilayah barat karena saya. Itu lucu dan gila. Pemerintah Turki takut dengan pemain NBA," kata Kanter seperti dikutip The Washington Post. "Saya bukan politikus. Itu bukan pekerjaan saya, tetapi semua orang takut kepada Erdogan sampai saya harus melangkah dan bicara demi kemerdekaan dan hak asasi manusia. Turki menunjukkan kediktatorannya."

S Sports sendiri merupakan televisi utama yang menyiarkan NBA di Turki. Ketika mereka tidak bisa menyiarkan pertandingan, untungnya NBA masih menyediakan opsi. Liga bola basket tersohor di dunia itu menyediakan layanan NBA TV International dan NBA League Pass.

Masyarakat Turki masih bisa menonton pertandingan final wilayah sampai final melalui saluran tersebut.

Konflik Kanter dengan Erdogan sudah lama berlarut. Kanter sebagai tokoh publik seringkali muncul mengkritik rezim. Ia berdiri tegak demi demokrasi dan hak asasi manusia. Pemerintah Turki kemudian menuduhnya sebagai pendukung kelompok makar Fethullah Gulen. Akibatnya, Kanter tidak bisa pulang ke Turki karena menjadi buronan.

Turki juga bukan kali ini menolak menyiarkan Kanter di televisi. Mereka sempat tidak menyiarkan pertandingan final wilayah barat antara Oklahoma City Thunder dan Warriors pada 2016. Saat itu, Kanter masih membela Thunder.

"Saya ingat mendapat semua komentar dari orang-orang Turki," kata Kanter lagi. "Mereka marah kepada saya karena mereka tidak bisa menonton pertandingan. Saya terus mengatakan, 'Itu bukan salah saya.'"

Sejak itu, drama Kanter dengan Erdogan tidak juga berhenti. Kanter sampai kesulitan keluar dari Amerika Serikat. Paspornya dibekukan sehingga riskan untuknya pergi keluar negeri. Ia bahkan tidak bisa terbang ke Eropa karena nyawanya terancam. (GNP)

Foto: NBA

Komentar