IBL

NBA akan memasuki babak playoff pada 13 April 2019, waktu setempat. Delapan tim terbaik dari masing-masing Wilayah akan bertemu dengan format tujuh laga (best of seven). Tim yang menempati peringkat 1-4 akan mendapatkan keuntungan laga kandang atau yang kerap disebut home court advantage. Home court advantage sendiri akan membuat tim tersebut bertindak sebagai tuan rumah bila gim berlanjut hingga laga ketujuh.

Kali ini, kami akan memberikan prediksi mengenai laga-laga yang akan digelar. Wilayah Barat mendapatkan pembahasan lebih dahulu. Sementara Wilayah Timur akan kami buat pembahasan sendiri pada artikel esok hari. Meski dibilang bermaterikan banyak pemain bintang, persaingan playoff Wilayah Barat sendiri bisa dibilang hanya dihuni tim-tim itu saja.

Pada pertengahan bulan Maret, delapan tim yang lolos ke playoff sekarang sudah menempati delapan peringkat teratas klasemen sementara Wilayah Barat. Praktis hanya Sacramento Kings, tim di luar delapan tim tersebut yang memberikan “perlawanan.”

Golden State Warriors vs Los Angeles Clippers

Ini menjadi kali keempat dalam lima musim terakhir Warriors menutup musim reguler sebagai pemuncak klasemen. Namun, 57 kemenangan yang mereka raih musim ini adalah yang terendah dalam kurun waktu tersebut. Sementara bagi Clippers, keberhasilan mereka lolos ke playoff ini merupakan sebuah peningkatan setelah di musim lalu, mereka gagal lolos.

Tim asuhan Doc Rivers total meraih 48 kemenangan musim ini yang secara tidak langsung menunjukkan betapa ketatnya persaingan Wilayah Barat. Peringkat satu dan peringkat delapan hanya berjarak sembilan kemenangan.

Secara pertemuan kedua tim musim ini, Warriors berhasil memenangi tiga dari empat gim. Namun, satu-satunya kemenangan yang diraih oleh Clippers terjadi justru di Oracle Arena, kandang Warriors. Hal tersebut tentu tidak bisa dianggap remeh karena Clippers menunjukkan bahwa tekanan publik Oracle Arena tak terlihat menakuti mereka.

Tambahan Andrew Bogut dalam skuat Warriors jelang playoff kemaren bisa menjadi salah solusi pertahanan Warriors. Stephen Curry yang sempat bermasalah pada engkelnya di gim terbaru kemungkinan besar dapat memulai seri ini sejak gim pertama. Jika seluruh pemain dalam kondisi sehat, Warriors tidak akan menemukan masalah melibas Clippers.

Warriors menang dalam empat gim.

Houston Rockets vs Utah Jazz

Houston Rockets mengenggam predikat sebagai tim terpanas setelah jeda All Star. Penampilan superior Rockets dipimipin oleh calon MVP, James Harden. Yang menjadi masalah adalah fakta bahwa Harden sebenarnya bukanlah satu-satunya kekuatan Rockets. Deretan pemain seperti Chris Paul, Eric Gordon, Austin Rivers, hingga Gerald Green dapat menjadi alternatif serangan lain bagi tim.

Di sisi lain, Jazz juga bukannya tim “kaleng-kaleng.” Di bawah asuhan Quinn Snyder, tim ini terus membaik dari tahun ke tahun meski tak memiliki satupun pemain berkaliber All Star. Masalah Jazz jelang playoff adalah cederanya pasukan garda mereka. Ricky Rubio, Raul Neto, dan Dante Exum yang harusnya menjadi fasilitator utama Jazz sedang cedera.

Nama yang terakhir dipastikan tidak akan bermain lagi musim ini. Sementara dua nama lainnya masih dipertanyakan. Tanpa kehadiran mereka, Donovan Mitchell dan Joe Ingles akan menjadi tumpuan tim untuk membagun serangan.

Dengan skuat yang ada, duel di posisi forwarda saya rasa akan menjadi faktor penentu hasil seri ini. Jazz mengandalkan pemain bergaya konvensional yang kuat di area kunci, Derrick Favors. Sementara Rockets seringnya menempatkan P.J. Tucker, sang forwarda “undersized” tapi mampu membuka jarak hingga area tripoin.

Saya rasa, laga ini akan menjadi yang paling seru di antara laga-laga lainnya. Kekuatan nyaris berimbang dengan karakteristik yang cukup berbeda. Rockets dengan run n gun mereka sementara Jazz dengan mentalitas kuat saat bertahan. Saya tidak bisa menyebutkan siapa yang akan memenangi gim ini, tapi gim akan berlanjut hingga tujuh gim.

Denver Nuggets vs San Antonio Spurs

Nuggets berhasil mengejutkan banyak pihak dengan prestasi mereka musim ini. Namun, saya pribadi sebenarnya sudah memasukkan tim ini sebagai salah satu tim terbaik di NBA. Kebersamaan tim yang sudah terbentuk cukup lama dan semakin membaiknya motor utama tim seperti Nikola Jokic dan Jamal Murray menjadi kunci keberhasilan mereka.

Sayangnya, beberapa kali jelang akhir musim, tim ini menunjukkan sedikit inkonsistensi dalam laga-laga yang mereka lalui. Beberapa kali unggul sepanjang laga, Nuggets harus rela tersalip di akhir gim. Fokus adalah hal utama yang harus dijaga oleh Nuggets apalagi sudah memasuki babak playoff.

Dalam tim sendiri, praktis hanya ada Paul Millsap, Isaiah Thomas, Will Barton, dan Mason Plumlee yang memiliki pengalaman di playoff. Itupun hanya dua nama pertama yang memiliki pengalaman “nyata” dengan menit bermain yang berlimpah.

Langkah Spurs lolos ke playoff tak bisa dibilang mudah. Bahkan bisa dibilang, tim ini cukup mengalami kesulitan serupa dalam dua musim terakhir. Namun, jangan pernah anggap remeh Spurs, mereka sangat senang dengan mental lawan yang merasa jemawa atas mereka.

DeMar DeRozan dan LaMarcus Aldridge masih akan menjadi tumpuan utama serangan tim. Tetapi, keberadaan pemain seperti Patty Mills dan Marco Belinelli adalah jaminan ketenangan Spurs selain tentunya Kepala Pelatih mereka, Gregg Popovich dalam mengarungi laga-laga playoff. Tiga nama terakhir yang saya sebut adalah bagian dari tim juara Spurs pada 2014 lalu.

Kedua tim juga sama-sama membagi kemenangan dalam duel empat gim di musim reguler. Menariknya, masing-masing kemenangan tersebut diraih di kandang masing-masing. Saya rasa gim ini akan berlangsung lebih dari lima gim dengan Nuggets keluar menjadi pemenang.

Portland Trail Blazers vs Oklahoma City Thunder

Selain Nuggets, Blazers adalah tim lain yang menjalani musim dengan cukup baik. Catatan 53 kemenangan yang mereka raih adalah jumlah kemenangan terbaik mereka dalam kurun lima tahun terakhir. Secara susunan pemain, keberadaan Seth Curry, Jake Layman, Rodney Hood, dan Enes Kanter memberikan kedalam skuat yang lebih baik dari yang dipunya Blazers di musim-musim lalu.

Sayangnya, pukulan telak harus diterima oleh Blazers karena senter utama mereka, Jusuf Nurkic, dipastikan tidak akan kembali di sisa musim lantaran cedera patah kaki. Kanter jelas pilihan utama Blazers untuk mengganti Nurkic. Kanter yang juga pernah bermain untuk Thunder diharapkan dapat membantu tim untuk membantu melihat kebiasaan-kebiasaan pemain Thunder.

Di sisi lain, rekor sama sekali tak berpihak untuk Blazers. Dalam empat kali pertemuan mereka musim ini, Thunder berhasil meyapu bersih semua gim. Mereka menjadi satu-satunya tim selain Milwaukee Bucks yang berduel di playoff dengan rekor sapu bersih di musim reguler.

Trio Russell Westbrook, Paul George, dan Steven Adams akan menjadi tumpuan utama tim ini. Tiga nama ini saling melengkapi tim baik saat menyerang dan bertahan di area depan juga belakang.  Meski selalu menang dalam duel, masalah utama Thunder adalah kedalaman skuat mereka. Selain Dennis Schroder, tidak ada pemain yang secara konsisten menutup peran para pemain utama yang sedang istirahat.

Sangat sulit untuk menentukan siapa yang memenangi gim ini. Melihat rekor di musim reguler, saya rasa Thunder menang dala lima gim.

Foto: NBA

 

Komentar