IBL

Stapac Jakarta akhirnya kembali ke podium juara setelah paceklik gelar selama lima tahun. Mereka menumbangkan Satria Muda Pertamina Jakarta di final IBL 2018-2019 dengan kedudukan 2-0 . Stapac menang 74-56 di pertandingan kedua dalam format tiga terbaik di C-Tra Arena, Bandung, Sabtu 23 Maret 2019.

Savon Goodman mencetak dobel-dobel 20 poin dan 19 rebound. Kendal Yancy 17 poin. Abraham Damar 14 poin dan 7 asis. Kaleb Ramot dobel-dobel 11 poin dan 10 rebound.

Sementara itu, Satria Muda mendapat sokongan dari Dior Lowhorn. Senter asing itu mencetak 25 poin dan 20 rebound. Arki Wisnu menambahkan 15 poin. Namun, tambahan itu tidak berarti apa-apa. Satria Muda tetap kalah.

Stapac berhasil membuat Satria Muda melakukan 21 kesalahan berbuah serangan balik. Mereka kemudian memanfaatkan itu untuk mendulang 46 poin. Itu menjadi modal Stapac menjuarai liga musim ini. Padahal Satria Muda juga sudah mencoba melawan untuk menambah panjang nafas mereka ke pertandingan ketiga.

Kedua tim sebenarnya bersaing sengit di awal pertandingan. Stapac hanya unggul 8-7 di lima menit pertama. Namun, mereka tidak bisa langsung menjauh. Goodman bahkan tumpul. Ia memasukkan 2 dari 7 tembakan saja. Satria Muda memanfaatkan itu menempel ketat. Stapac hanya unggul tiga poin (17-14).

Di kuarter dua, pertandingan tetap sengit. Kedua tim bahkan kesulitan mencetak angka. Stapac unggul 22-21 meski hanya mencetak lima poin di setengah kuarter itu. Satria Muda tujuh di saat yang sama. Stapac mengambil jeda (timeout).

Setelah jeda, Stapac tidak juga mencetak poin. Satria Muda pun mengambil alih kedudukan 26-22 sampai mereka mengambil giliran jeda. Namun, upaya itu rupanya menjadi bumerang bagi mereka. Stapac jadi bisa mengatur ulang permainan. Mereka mengimbangi Satria Muda 28-28.

Selama paruh pertama, tidak ada pemain Stapac menembus dobel digit poin. Yancy dan Kaleb menjadi salah dua yang paling tinggi. Itu pun hanya tujuh poin. Sementara itu, Satria Muda punya Lowhorn. Senter asing itu mencetak 14 poin meski akurasinya 28,6 persen.

Setelah istirahat paruh pertama, Stapac mulai menemukan sentuhannya. Mereka bisa melebarkan jarak dengan skor 49-44. Namun, Yancy melakukan pelanggaran keempatnya. Ruang gerak dua pemain itu terbatas karena terancam dikeluarkan dari pertandingan. Kepala Pelatih Giedrius Zibenas pun menarik Yancy ke bangku cadangan.

Kendati demikian, Stapac masih bisa mengatasi Satria Muda tanpa Yancy. Mereka menjaga jarak untuk tetap di atas angin. Abraham bahkan sempat mencetak dua poin di detik-detik terakhir kuarter tiga.

Di kuarter empat, Stapac tancap gas. Meeka melebarkan jarah hingga 10 poin (62-52). Goodman mencetak dua poin dengan tombokan satu tangan. Para penonton teriak sekencang-kencangnya merespon aksi Goodman. Stapac benar-benar mendapatkan momentumnya.

Stapac melajur pesat di sisa waktu. Mereka tidak terbendung lagi. Klub dengan basis penggemar bernama Pacman itu pun menutup pertandingan dengan kemenangan 74-56.

Dengan kemenangan itu, Stapac menyapu bersih pertandingan final. Mereka menang 2-0. Stapac juara Indonesia. (GNP)

Foto: Alexander Anggriawan

Komentar