IBL

Wilayah Timur dalam delapan musim terakhir bisa dibilang menjadi milik LeBron James. Delapan kali beruntun menjadi juara wilayah hingga melaju ke final dengan Miami Heat dan Cleveland Cavaliers menjadi bukti kedigdayaan Sang Raja. Dalam prosesnya, beberapa tim pernah coba meruntuhkan tahkta Sang Raja, tapi mereka hanya mampu mendekat, tak pernah benar-benar menyentuhnya.

Di jeda musim ini, James membuat keputusan besar dengan menyebrang ke Los Angeles Lakers dan setuju akan bertahan di sana hingga empat musim ke depan. Lakers adalah tim Wilayah Barat, yang berarti ini akan menjadi kali pertama bagi James untuk berlaga di Wilayah Barat.

Berbagai tanggapan muncul dari keputusan ini. Untuk para penggemar Lakers, keputusan ini tentu membawa asa tersendiri bagi tim mereka yang terus terpuruk sejak Kobe Bryant terkena cedera hingga pensiun lima tahun belakangan. Beberapa penggemar juga antusias dengan keputusan ini karena diprediksi membuat persaingan Wilayah Timur akan lebih “hidup.”

Salah satu pihak yang mungkin saja merasa sedikit senang atas keputusan ini adalah Boston Celtics. Menjadi tim peraih gelar juara terbanyak sepanjang sejarah NBA dengan 17 trofi, langkah Celtics untuk melaju ke final dalam dua musim belakangan terus dihentikan Sang Raja. Musim lalu kegagalan terasa menyakitkan karena bisa dibilang Celtics benar-benar tampil hanya melawan James, harfiah. Di laga penentuan, laga ketujuh, James tampil penuh selama 48 menit dan menghasilkan 35 poin, 15 rebound, dan 9 asis. Ya, Anda membacanya dengan benar, bermain penuh 48 menit.

Seiring kepergian James, Celtics otomatis menjadi unggulan pertama Wilayah Timur seluruh pengamat, penikmat, hingga pecinta NBA di segala penjuru dunia. Selain karena prestasi mereka dalam dua musim terakhir, Celtics memang bisa dibilang memiliki skuat paling komplet di Wilayah Timur.

Di bawah asuhan Brad Stevens sejak 2013-2014, tim ini hanya sekali gagal lolos ke playoff di musim perdana tersebut. Sisanya, Stevens berhasil meramu skuat mulai dari deretan pemain yang bisa dibilang medioker hingga kini berisikan pemain bintang dan potensial.

Ya, skuat Celtics terkini bisa dibilang berisi pemain bintang dan potensial. Bukan tanpa sebab, ada tiga pemain Celtics yang sudah pernah berlaga di All Star, Al Horford, Gordon Hayward, dan Kyrie Irving. Nama yang terakhir disebut bahkan sudah pernah membawa gelar MVP laga All Star hingga juara NBA tiga musim lalu bersama Cavaliers.

Sementara di deretan potensial, nama-nama seperti Jaylen Brown, Jayson Tatum, Marcus Smart, dan Terry Rozier sudah menunjukkan kemampuan mereka musim lalu. Di tengah badai cedera yang melanda tiga pemain All Star tersebut, pemain-pemain berusia muda ini menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi pelapis sempurna.

Mundur ke awal musim lalu, Celtics harus menerima pil pahit usai bintang yang mereka gadang-gadang berkontribusi banyak, Hayward, terkena cedera patah kaki. Dalam prosesnya, Hayward sempat diisukan akan kembali di playoff. Sayangnya, bapak dua orang anak ini sama sekali tak kembali di sisa musim. Kutukan seolah menaungi Celtics usai Irving juga harus absen di babak playoff akibat operasi di lutunya. Operasi lutut tersebut adalah rentetan kejadian cedera yang ia derita sejak final NBA musim 2014-2015 lalu.

Jelang musim ini, kedua pemain ini datang dengan kondisi sangat siap dan sehat. Hal tersebut membuat susunan utama (starter) Celtics kemungkinan besar akan diisi oleh Irving, Brown, Hayward, Tatum, dan Horford. Pilihan ini adalah pilihan terbaik karena secara perolehan poin, mereka merupakan yang tertinggi dalam tim (kecuali Hayward yang cedera).

Irving adalah titik utama serangan dengan 24,4 poin, 3,8 rebound, dan 5,1 asis per laga. Rasanya tak perlu lagi menjelaskan panjang lebar tentang pemain yang akrab disapa Uncle Drew ini. Salah satu pelantun bola terbaik yang ada di sejarah NBA.

Hayward berada di puncak karirnya sebelum cedera parah tersebut melanda. Ia dalam performa terbaik dengan mencetak 21,9 poin, 5,4 rebound, 3,5 asis, dan 1,0 steal per laga di musim terakhirnya bersama Jazz. Jika Hayward mampu kembali ke performa tersebut musim depan nanti, Stevens tak perlu berpikir banyak di musim reguler.

Namun, kemungkinan terburuk bila Hayward butuh waktu untuk kembali seperti sedia kala, Tatum siap mengemban tugasnya sama seperti musim lalu. Tatum menjalani musim perdananya dengan sempurna, terutama di babak playoff. Ia menunjukkan mentalitas sebagai pemimpin tim dengan menjadi top skor Celtics di babak playoff. Dari 19 laga yang ia mainkan, ia mencetak 18,5 poin, 4,4 rebound, dan 2,7 asis per laga.

Untuk Brown, dengan komposisi dan kemampuan yang ia miliki terutama untuk skema tangkap dan tembak (catch and shoot). Sepanjang musim lalu, 38,6 persen tembakannya berasal dengan skema ini. Akurasi tripoinnya dengan skema ini mencapai 39,1 persen. Dengan deretan pemain seperti Irving, Hayward, dan Tatum bersamanya, ada bagusnya Brown serta Celtics mulai mengarahkannya sebagai penembak jitu terutama di sudut-sudut tripoin.

Berdasarkan statistik yang dirangkum nbasavant.com, Brown cukup baik di sudut-sudut tripoin dengan lebih dari 40 persen tembakannya menemui sasaran. Sementara dari bagian atas busur, ia “hanya” memasukkan 38 persen tembakannya. Jika dmanfaatkan dan dikembangkan dengan baik, Brown bisa berubah menjadi pemain dengan gaya atletis menjadi penembak jitu.

Yang membuat Celtics lebih diunggulkan dari tim-tim lain di Wilayah Timur adalah susunan pemain cadangan mereka. Terry Rozier, Marcus Smart, Marcus Morris, Daniel Theis, dan Aron Baynes, ada di sana sebagai pemain yang sudah memiliki pengalaman di NBA.

Nama yang pertama disebut musim lalu juga berhasil mengejutkan NBA. Hanya berstatus sebagai garda ketiga tim, Rozier bak mendapat durian runtuh seiring cedera yang diderita Irving dan Smart. Ia mendapatkan menit bermain yang banyak di playoff dan memanfatkannya dengan baik. Pemain yang kini menjadi duta Puma ini mencetak 16,5 poin, 5,3 rebound, dan 5,7 asis per laga. Ia memberikan garansi bagi Stevens untuk tetap tenang saat barisan starter istirahat.

Secara keseluruhan, tak ada perubahan di 12 pemain utama Celtics musim lalu. Selain 10 nama yang sudah saya sebut, nama Semi Ojeleye dan  Guerschon Yabusele juga masih ada melengkapi daftar. Satu-satunya tambahan berarti yang dilakukan Celtics datang melalui Draft. Robert Williams, senter dari Texas A&M University adalah pemain tersebut.

Dua tahun membela almamater tersebut, Williams mencatatkan rataan nyaris dobel-dobel dengan 11,1 poin dan 8,7 rebound per gim. Williams akan menjadi tambahan penting di sisi pertahanan dengan statistik bloknya yang mencapai 2,5 blok per laga.

Celtics tak perlu melakukan banyak perubahan musim depan. Gaya bermain yang mereka gunakan musim lalu sudah cukup menghancurkan nyaris seluruh tim di Wilayah Timur, apalagi kini mereka hadir dengan barisan pemain utama yang penuh.

Namun, Celtics kini harus mempersiapkan mental mereka. Sebagai tim terkuat di Wilayah Timur, mereka akan menjadi musuh bersama 14 tim lainnya. Mereka akan menjadi target utama untuk dikejar, dikalahkan, hingga dihancurkan. Kini Celtics harus membuktikan bahwa mereka memang layak berada di sana, di posisi teratas Wilayah Timur, atau berusaha mengejar teratas di NBA dan demi meraih gelar ke-18 organisasi ini.

Foto: NBA

 

 

Komentar