IBL

Pertarungan klub-klub basket terbaik di Asia mencapai tahap akhir. Setelah melalui tahap kualifikasi yang panjang, akhirnya delapan kontestan akan bersaing di tahap akhir di kejuaraan FIBA Asia Champions Cup 2018. Turnamen ini akan berlangsung di Stadium 29, Nonthaburi, Thailand, pada 27 September hingga 2 Oktober 2018 mendatang.

Perubahan jadwal dan tempat penyelenggaraan ini memang terkesan mendadak. Namun itu tidak menyurutkan antusiasme peserta. Delapan kontestan yang akan bertanding adalah Al-Riyadi Lebanon sebagai juara bertahan, lalu ada tuan rumah Mono Vampire Basketball Club Thailand yang tahun lalu finis di peringkat keenam. Peserta yang sama dengan tahun lalu selain dua tim tersebut yaitu Petrochimi Iran.

Ada lima lain yang berhasil masuk ke babak utama. Mereka adalah Liaoning Flying Leopards dari Cina, Toyota Tokyo dari Jepang, SK Knights dari Korea, San Miguel Beermen mewakili Filipina dan Pauian Archiland asal Cina Taipei.

Para peserta ini memang tidak semuanya mengikuti kualifikasi. Untuk lebih jelasnya, berikut bagan proses kualifikasi dan penentuan peserta FIBA Asia Champions Cup 2018.

Dari hasil pertandingan Road to Final 8 - West Asia, Petrochimi Iran berhasil mengalahkan Al-Riyadi Lebanon dengan skor 83-53 di Beirut, Lebanon, 17 Maret 2018 silam. Tapi karena diambil dua tim, maka keduanya bisa masuk ke babak utama. Lalu di Road to Final 8 - East Asia, Pauian Archiland dan Mono Vampire yang berhak melaju ke delapan besar. Satu tim yang disingkirkan adalah Pelita Jaya Indonesia.

Di fase kualifikasi awal, Pelita Jaya bisa menjadi runner-up mendampingi Mono Vampire. Saat itu mereka diperkuat oleh pemain timnas Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2018. Kemudian di fase penentuan peserta menuju delapan besar, justru Pelita Jaya kalah dua kali. Ini karena Pelita Jaya mengirimkan tim yang berbeda.

Berlanjut ke bagan delapan besar, maka ada tempat yang berlabel Direct Spot. Tempat tersebut diisi oleh tim-tim dari Cina, Jepang, Korea dan Filipina. Penentuan Direct Spot menjadi kewenangan FIBA. Lalu di babak penyisihan mereka dibagi menjadi dua grup dengan masing-masing berisi empat klub. Setelah itu dua tim terbaik akan menuju semifinal dan terakhir dua tim terbaik melaju ke final.

Seperti yang dilansir fiba.com, FIBA berharap bahwa pertandingan babak utama berlangsung sengit. Meski bermain dengan membawa nama klub, namun setiap tim harus membawa kebanggaan negara masing-masing. Ini yang diinginkan federasi dari penyelenggaraan FIBA Asia Champions Cup 2018.(*)

Foto: fiba.com

Komentar