Kabar bahwa NBA akan membebaskan warna sepatu telah berhembus kencang sejak awal 2018. Butuh hingga bulan Agustus 2018 hingga kabar ini terealisasi. Ialah Nick DePaula, pewarta ESPN yang mengabarkannya pertama kali melalui tulisannya di laman daring yang kemudian ia sebarkan melalui cuitannya di Twitter. Pembebasan ini akan dilaksanakan bersamaan dengan bergulirnya musim 2018-2019.

Dengan peraturan ini, para pemain berhak mengenakan berbagai macam warna sepatu. Mereka bahkan bisa menggunakan sepatu yang berbeda setiap malam. Keputusan ini, tulis DePaula, diambil agar para pebasket NBA punya  lebih banyak ruang untuk berekspresi.

Nike dianggap sebagai latar belakang pengambilan keputusan ini. Mereka semakin bisa bersuara setelah mengambil alih seluruh kontrak kerja sama untuk seragam tanding pada musim 2016-2017 senilai AS$ 1 Miliar. Atas dasar itu, mereka lalu mengganti aturan lama tentang seragam dimana setiap tim menggunakan seragam kandang (home) dan tandang (road). Nike dan NBA lalu menerapkan konsep seragam Association (pengganti seragam kandang) dan Icon (pengganti seragam tandang). Konsep seragam tanding milik Nike juga menghapus seragam tradisional basket berwarna dasar putih. Dengan warna seragam yang semakin atraktif, sulit bagi pemain untuk menemukan padanan tepat bagi sepatu yang mereka pakai. Oleh karena itu, peraturan pembebasan warna sepatu ini dianggap yang terbaik bagi semua pihak.

Peraturan keseragaman warna sepatu beserta protesnya mengiringi 72 tahun eksistensi NBA. Di era klasik, para pemain diwajibkan menggunakan sepatu berwarna hitam atau putih dengan persentase warna lain tidak lebih dari 49%. Di musim 1984-1985, Michael Jordan menerima surat peringatan setelah menggunakan sepatu Air Jordan 1 berwarna hitam-merah (Black-University Red atau Bred). Bukannya patuh, Nike justru menggunakan peringatan itu sebagai sarana pemasaran sepatu basketnya.

Kareem Abdul-Jabbar (kiri) dan Magic Johnson (kanan) sama-sama mengenakan sepatu putih meski berbeda merek. Peraturan sepatu harus putih atau hitam diperlakukan di era sebelum 1990-an.

 

Memasuki tahun 2000-an, NBA memberi sedikit “ruang” dengan memperbolehkan pemain menggunakan sepatu yang berwarna sama dengan seragam tanding. Itu artinya, pemain Los Angeles Lakers berhak menggunakan sepatu berwarna kuning polos atau pemain Boston Celtics menggunakan sepatu berwarna hijau polos.

Musim 2012-2013, NBA lebih berani memberi ruang dengan menerapkan peraturan penggunaan sepatu bertema. Lewat peraturan ini, pemain NBA bisa menggunakan sepatu dengan warna mengikuti momen yang terjadi seperti Natal, Halloween, Thanksgiving, Black History Month (BHM), Hari Veteran Nasional, dan lain sebagainya. Khusus laga final, NBA mempersilahkan penggunaan sepatu dengan warna serta detail emas atau kuning berkilauan. Di musim itu, tercatat NBA merilis 10 hari yang jadi warna tema sepatu.

Semakin hari, pemain NBA semakin berani mengenakan sepatu berwarna terang. Hal itu terbukti pada pemain yang jadi duta merek sepatu seperti Stephen Curry, Kevin Durant, LeBron James, Klay Thomson, Dwyane Wade, dan lain sebagainya. LeBron James pun bahkan menggunakan 51 edisi dari Nike LeBron 15 sepanjang musim 2017-2018. Larangan hanya ditujukan pada sepatu berwarna terlalu mengkilap serta produk berlogo pihak ketiga (logo selain merek sepatu dan NBA).

Dengan peraturan pembebasan warna sepatu ini, maka pemain akan semakin berani bermain menggunakan sepatu dengan bermacam warna. Lantai kayu NBA pun bisa jadi lebih berwarna oleh sepatu para penggawa.

Komentar