IBL

Kemelut yang menimpa sisi internal Nike Inc. masih berlanjut. New York Post mengabarkan, lima pejabat tinggi Nike mengundurkan diri akibat kasus yang menimpa perusahaan perlengkapan olahraga itu beberapa waktu belakangan. Secara keseluruhan, 11 pejabat tinggi Nike memutuskan untuk berhenti bekerja akibat kurang kondusifnya lingkungan kerja di kantor Nike.

Kabar tersebut dikonfirmasi Nike pada surat kabar asli New York itu pada Selasa, 8 Mei 2018 waktu setempat. Kelima pejabat tinggi tersebut mengundurkan diri karena perilaku pelecehan karyawan perempuan serta tindakan tak menyenangkan tidak bisa ditoleransi. Mark Parker selaku CEO telah meminta maaf kepada publik dan para karyawan seminggu sebelum pengumuman pengunduran diri. Walau begitu, mereka bergeming. Sayangnya, tidak ada yang memberikan keterangan ketika pihak New York Post mencoba menghubungi untuk kebutuhan wawancara.

Pejabat Nike yang mengundurkan diri itu di antaranya: Direktur Pemasaran Bidang Olahraga Tommy Kain, Direktur Kreatif Senior Ibrahem Hasan, Kepala Pemasaran Divisi Performa Simon Prestidge, Steve Lesnard Kepala Bidang Olahraga Lari Regional Amerika Utara, dan Kepala Regional Amerika Timur Helen Kim. 

Pada 4 Mei 2018, Mark Parker mengadakan pertemuan dengan para karyawan dan media yang dilaksanakan di aula Tiger Woods Conference Center, kantor pusat Nike Inc. di Beaverton, Oregon, Amerika Serikat. Di depan puluhan orang, Parker menyatakan permohonan maaf serta akan menjanjikan berbagai kompensasi terkait situasi kerja yang tak kondusif. Tak hanya itu, Parker juga menjanjikan akan mengadakan program peningkatan kemampuan untuk semua karyawan.

Parker menyatakan hal itu karena terpicu oleh mundurnya presiden Nike Inc. sekaligus tangan kanannya, Trevor Edwards. Parker yang tahun ini menginjak usia 62 tahun berencana untuk pensiun dari jabatan tertinggi di Nike itu dalam waktu dekat. Edwards adalah kandidat terkuat untuk menggantikannya, namun rencana Parker tidak sesuai niat. Keputusan Edwards membuat Parker harus memutar otak untuk mencari penggantinya. Selain itu, ia sedang ditekan berbagai pihak untuk segera memberikan lingkungan kerja yang lebih baik terutama bagi karyawan perempuan.

New York Times mengatakan, kasus yang menimpa Nike ini bisa berdampak besar. Pasar saham Nike di Wall Street kini sedang terguncang. Setelah kemunduran lima pejabat Nike tersebut, saham Nike merosot 1,21 persen. Targat Parker untuk memberikan keuntungan AS$ 50 miliar pada 2022 pun semakin sulit diraih.

Foto: GQ

Komentar