Yang Hansen melakoni debut NBA-nya bersama Portland Trail Blazers, yang kalah dari Golden State Warriors, dengan skor 129-123, di laga pramusim pertama mereka, Rabu (8/10). Hansen terpaksa keluar lapangan karena melakukan foul, dengan catatan 4 poin, 4 rebound, 1 asis, dan 4 turnover. Meskipun hanya 21 menit, Hansen akhirnya bersaing di kompetisi setingkat NBA, yang merupakan salah satu tanda tanya terbesar yang menyelimutinya sebagai seorang prospek.

Salah satu alasan mengapa Hansen secara luas diproyeksikan menjadi pilihan putaran kedua adalah karena kekhawatiran tentang bagaimana kecepatannya akan berdampak pada NBA yang lebih cepat dan kompetitif. Warriors beberapa kali mengeksploitasi kelemahan itu di lini serang. Hal ini terutama terlihat dalam situasi pick-and-pop, karena Hansen tidak cukup cepat untuk kembali ke perimeter untuk menghadapi Quinten Post, yang hanya memasukkan 4 dari 9 tembakan tiga angka.

Dengan banyaknya center yang mampu secara efektif mengatur jarak di NBA modern, hal ini akan menjadi sesuatu yang perlu diatasi oleh Hansen. Portland berambisi menjadi pertahanan elit musim ini, tetapi hal itu akan sulit dicapai jika tim lain terus-menerus memburu Hansen di posisi tersebut.

Hansen memiliki potensi yang sangat tinggi sebagai pusat serangan potensial, mirip dengan bagaimana Nikola Jokic dimanfaatkan di Denver Nuggets, atau Alperen Sengun di Houston Rockets. Namun, masalahnya adalah ia masih pemula. Ia belum cukup baik untuk membuat seluruh lini serang bergantung padanya pada titik kariernya saat ini. Hal itu akan membuat kekuatannya semakin sulit dimanfaatkan. Ia harus menemukan cara lain untuk meraih kemenangan selain umpan-umpan elitnya dengan kemampuan screening, rebounding, dan perlindungan ring yang solid.

Sebanyak 5,2 juta orang di Tiongkok menonton pertandingan liga musim panas Hansen melawan Memphis Grizzlies melalui platform streaming Tencent. Entah bagaimana penampilan debut pramusimnya, tetapi sensasi yang menyelimutinya memang nyata. Pertandingan pramusim ini menunjukkan bahwa ekspektasi memang perlu sedikit diredam, tetapi kita juga tidak boleh terlalu berlebihan hanya dengan satu pertandingan. 

Hansen tampak agak gugup di awal pertandingan, menyelesaikan rotasi pertamanya dengan hanya satu pelanggaran dan satu turnover di buku statistik setelah lima menit bermain. Ia akhirnya mulai tenang di babak kedua, menunjukkan secercah potensi yang membenarkan pertaruhan putaran pertama Portland. (tor)

Foto: GettyImages

Komentar