Di luar dugaan, Turki meraih tiket Final FIBA EuroBasket 2025 dengan kemenangan mudah, 94-68, atas Yunani pada Jumat malam (12/9) waktu setempat. Ini adalah kali kedua dalam sejarah Turki bermain di Final EuroBasket, setelah tahun 2001.

Yunani sudah mendapatkan kabar baik dan kabar buruk di sepuluh menit pertama pertandingan. Bagus karena menahan Alperen Sengun tanpa poin. Tapi Yunani tertinggal 16-26 setelah kuarter pertama, karena Ercan Osmani memasukkan empat tembakan tripoin dan mencetak 14 poin di periode tersebut.

Begitu Sengun mulai melakukan dunk dan memberikan asis pada kuarter kedua, keunggulan membengkak menjadi 45-25 di akhir babak pertama. Situasinya tidak berbeda setelah jeda, dengan selisih yang terus melebar hingga berjarak 26 poin di akhir kuarter ketiga. 

Turnover mematikan peluang Yunani dalam pertandingan ini. 22 turnover yang mereka lakukan merupakan rekor tertinggi di Semifinal EuroBasket dalam 30 tahun terakhir.

Ercan Osmani mengakhiri kariernya dengan perolehan poin tertinggi di tim nasional, yakni 28 poin, yang diperoleh dari 6 dari 8 tembakan tiga angka. Dia tidak pernah mencetak lebih dari 17 poin untuk tim nasional, mencapai angka itu pada November 2024 dalam pertandingan Kualifikasi FIBA EuroBasket 2025 melawan Hungaria.

Pemain berusia 27 tahun itu tampil di kedua ujung lapangan, membantu tim menghentikan Giannis Antetokounmpo sebagai bek utamanya, sekaligus mengonversi semua peluang menyerang di ujung lainnya. Pertahanan kolektif mereka terhadap Giannis Antetokounmpo sangat luar biasa, dengan Ercan Osmani melakukannya sendiri satu lawan satu, sementara Alperen Sengun menjaga drive dan sekitar ring. Ketika bola mengarah ke Giannis, Turki bersiap siaga, mencegahnya mencetak poin, dan siap menerima tembakan terbuka dari siapa pun. 

Turki hanya tinggal berjarak satu pertandingan lagi untuk memenangkan turnamen besar pertama mereka. Selain medali perak EuroBasket 2001, mereka juga finis kedua di FIBA Basketball World Cup 2010. Bagi Yunani, Giannis Antetokounmpo hanya mencetak 12 poin, memasukkan 6 dari 13 tembakan, meraih 12 rebound, dan memberikan 5 asis.

"Itu adalah salah satu pertahanan terbaik yang pernah saya lihat di kompetisi ini," kata kepala pelatih Turki, Ergin Ataman, memuji para pemainnya atas upaya pertahanan mereka. "Ini belum cukup bagi kami. Kami siap berjuang untuk gelar juara."

Pada tahun 2017, Slovenia memenangkan FIBA EuroBasket dengan rekor sempurna 9-0, sebagai satu-satunya tim yang melakukannya sejak format kompetisi ini diperkenalkan 10 tahun lalu. Pada hari Minggu, akan ada juara sempurna lainnya, karena Jerman dan Turki sama-sama memasuki Final dengan skor 8-0. Sedangkan Yunani akan menghadapi Finlandia di Pertandingan Perebutan Tempat Ketiga pada hari  yang sama. (tor)

Foto: fiba.basketball

Komentar