IBL

Tidak ada hasil mengejutkan pada laga pertama di hari kedua (27/1) Seri 6 IBL 2017-2018 yang berlangsung di GOR UNY Yogyakarta. Tim yang belum pernah kalah Pelita Jaya Basketball Club Jakarta berhadapan dengan tim yang belum pernah menang NSH Jakarta. Pelita Jaya menyudahi laga dengan kemenangan telak 79-48.

Dominasi Pelita Jaya langsung tampak sejak kuarter pertama. Respati Ragil Pamungkas dan kawan-kawan langsung memimpin dan tidak pernah terkejar. Kuarter pertama berakhir dengan keunggulan 18-6 bagi Pelita Jaya.

“Kami bermain bagus dan rapi. Tapi waktu kami masuk ke kuarter kedua, sempat menurun sedikit. Iramanya baru naik lagi dan berhasil kami pertahankan setelah itu,” jelas kepala pelatih Pelita Jaya Johannis Winar.

Di awal kuarter kedua, raihan poin NSH sempat berlari cukup kencang dan mendekati Pelita Jaya hingga kedudukan menjadi 18-23. NSH hanya tertinggal 5 angka saja. Kondisi ini tidak berhasil dipertahankan. Wendha Wijaya dan kawan-kawan kemudian menunjukkan performa yang menurun.

“Tadi rencana kami tidak jalan. Khususnya di kuarter empat. Sebenarnya, ketika sebuah rencana dijalankan, kita sudah memperkirakan akan seperti jalannya sebuah pertandingan,” jelas kepala pelatih NSH Wahyu Widayat Jati.

Menurut Wahyu, timnya sudah bermain cepat. Ini terbukti dari jumlah percobaan tembakan yang lebih banyak daripada Pelita Jaya. NSH melepaskan 65 kali tembakan, Pelita Jaya hanya 57. Akurasi Pelita Jaya yang mencapai angka 57 persen yang kemudian menjadi pembeda.

“Para pemain kurang tenang. Kami bikin 19 kali turn over. Ini banyak terjadi saat transisi. Kita bisa lihat tadi, bagaimana ketika pemain saya memberikan umpan kepada temannya, dia tidak terlalu memperhatikan pemain lawan yang menjaga. Beberapa kali tadi dipotong aliran bolanya,” jelas Johannis Winar.

“Turn over juga banyak datang dari Adhi (Pratama). Saat bermain pos, dia selalu dijaga dua pemain (double team) dan dia kurang kuat melindungi bolanya.”

Adhi Pratama memang melakukan empat kali turn over, terbanyak di antara para pemain Pelita Jaya. Kesalahan-kesalahan Pelita Jaya inilah yang sepertinya membuat jumlah percobaan tembakan NSH jadi lebih banyak.

Bermain selama 22 menit, Ragil tampil sangat baik dengan menyumbangkan 19 poin. Poin tertinggi diberikan oleh Wayne Bradford dengan 21 poin dan 10 rebound.

Poin terbanyak NSH datang dari dua pemain asing mereka. Jason Bryant mencetak 19 poin dan 8 rebound, dan Brachon Griffin mengumpulkan 14 poin. "Di awal musim, target kami adalah lolos ke babak playoff. Tapi apa mau dikata, tantangannya cukup besar. Pemain asing kami sempat bermasalah. Kami sempat bermain tanpa dua pemain asing di awal-awal seri," komentar Wahyu tentang kondisi timnya.

"Saya dikontrak selama dua musim. Apakah kontrak tersebut akan dievaluasi dan saya dipecat setelah musim ini, saya tidak tahu. Tapi kalau masih berlanjut, musim depan saya akan cuci gudang," pungkas Wahyu.(*)

 

Foto: Alexander Anggriawan.

Komentar