IBL

Indonesian Basketball League (IBL) menggelar laga di malam Natal. Pada kesempatan itu, mereka mempertemukan dua tim yang belum pernah kalah musim ini. Mereka adalah Pelita Jaya Jakarta dan Satria Muda Pertamina Jakarta. Akan tetapi, malam ini ternyata menjadi babak penentuan. Hasilnya, Pelita Jaya menang 81-73 di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Minggu 24 Desember 2017.

Dalam kesempatan itu, Xaverius Prawiro tampil luar biasa. Ia membukukan 19 poin dengan persentase field goal 50 persen. Itu sudah termasuk dengan tembakan-tembakan tripoinnya yang membawa Pelita Jaya tetap unggul di kuarter ketiga.

Di tempat kedua, ada Wayne Bradford. MVP Perbasi Cup ini menyumbang 14 poin, 7 asis, dan 6 rebound untuk membantu rekan-rekannya memenangkan pertandingan. Selain itu, Chester Giles juga cukup baik dengan double-double 12 poin dan 11 rebound.

Di kubu Satria Muda, Kevin Bridgewaters menjadi pencetak angka terbanyak dengan 21 poin. Dior Lowhorn menyumbang 16 poin sementara Arki Dikania Wisnu mengoleksi 13 poin. Sayangnya, perolehan kolektif itu tidak bisa mengungguli Pelita Jaya.

Pelita Jaya di awal kuarter bermain cukup baik. Mereka tidak hanya berhasil memanfaatkan pemain asing, tetapi juga pemain lokal. Ponsianus Nyoman Indrawan ternyata bisa memberi kontribusi lebih banyak. Ia mencetak tujuh poin yang membuat Pelita Jaya unggul 22-16.

Di kuarter kedua, Satria Muda berusaha mengejar ketinggalan. Kepala Pelatih Youbel Sondakh memanfaatkan peran Dior Lowhorn untuk mencetak angka sebanyak mungkin. Setidaknya pemain asing itu telah mencetak 11 poin sampai turun minum paruh waktu pertama. Skor ketat 37-33 masih untuk Pelita Jaya.

Memasuki paruh waktu kedua, Pelita Jaya harus berhati-hati karena Chester Giles dan Daniel Wenas melakukan pelanggaran keempatnya. Johanis Winar, kepala pelatih Pelita Jaya, kemudian memasukan Xaverius sebagai salah satu pengganti. Ternyata pemain senior satu ini memberi kontribusi besar di kuarter ketiga. Ia memasukan tiga tembakan tripoin beruntun yang menyuntikan motivasi kepada rekan-rekannya. Hal itu diungkap Johanis seusai pertandingan.

“Nah itu, saya memberikan kredit kepada pemain saya,” jelas Johanis sambil melirik Xaverius. “Xaverius salah satu pemain yang berani ambil resiko, tapi bertanggung jawab.”

Di kuarter empat, jumlah pelanggar semakin banyak. Setidaknya lima pemain Pelita Jaya telah diganjar masing-masing empat pelanggaran. Sementara itu, Satria Muda lebih dulu kehilangan pengatur serangan mereka, Hardianus, yang diusir setelah melakukan pelanggaran kelimanya.

Dalam kondisi ketersediaan pemain yang terbatas karena foul trouble, Pelita Jaya mau tak mau harus tetap melangkah maju. Dengan lima pemain terancam dikeluarkan, mereka pun bermain lebih hati-hati supaya tidak diusir lebih dulu. Apalagi di pertandingan itu wasit cukup sering meniup peluit tanda pelanggaran. Kendati begitu, Pelita Jaya berhasil memanfaatkan momentum untuk tetap unggul. Mereka pun menang 81-73.

Dengan demikian, Pelita Jaya menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan musim ini. Selanjutnya, mereka akan menghadapi Stapac Jakarta esok hari. Pertandingan itu akan menjadi pembuktian apakah Pelita Jaya akan tetap tak terkalahkan atau tidak. Sementara itu, Satria Muda sendiri bakal menghadapi Pacific Caesar Surabaya.  

Foto: Alexander Anggriawan

 

Komentar