IBL

Amin Prihantono, shooting guard Pelita Jaya Jakarta, harus menepi sejak Indonesian Basketball League (IBL) bergulir Desember 2017 lalu. Ia mengalami sakit di bagian kaki lantaran ada tulang tumbuh di pergelangannya. Ia merasa terganggu oleh rasa sakit itu, terutama ketika berlari. Maka, ia pun memutuskan untuk naik ke meja operasi.

Usai operasi, Amin tidak ujug-ujug bisa main. Ia harus melewati masa terapi yang cukup panjang. Setidaknya hal itu membuatnya harus absen di empat seri awal atau separuh musim. Namun, keberuntungan pun datang kemudian. Ia akhirnya bisa tampil di IBL Seri V Surabaya.

Amin mendapat kepercayaan dari Kepala Pelatih Johanis Winar untuk tampil di pertandingan melawan Satya Wacana Salatiga pada Jumat, 19 Januari 2018. Ia tampil lebih dari 16 menit dan mencetak sembilan poin dari bangku cadangan. Di laga debutnya itu, ia merasa telah bermain cukup baik meski masih ada yang kurang.

Mainbasket berkesempatan mewawancarai Amin Prihantono usai laga debutnya di Seri V Surabaya. Kami membicarakan perihal cedera yang ia alami sampai sejauh mana Pelita Jaya bisa melaju musim ini. Simak wawancara kami dengannya.   

Mas Amin, ini pertandingan debut Anda di IBL 2018. Seperti apa rasanya bisa kembali bermain?

Rasanya sebenarnya saya juga lelah, sih, hanya saja bagaimana, ya? Jadi merasa tertarik saja ingin mencoba sakitnya masih ada yang keluar atau tidak. Jadi, sebenarnya tadi itu uji coba saja. Kalau di basket itu, kan, gerakannya kompleks, ya, ada kanan-kiri. Ada berbagai macam gerakan yang sulit.

Waktu terapi gerakan saya, kan, hanya lurus. Lurus terus. Gerakan kanan-kiri belum. Sebenarnya ingin mencoba gerakan lain. Terapisnya juga sudah bilang untuk coba-coba. Nah, di pertandingan ini jadi salah satu uji cobanya. Masih terasa sakit atau tidak.

Apa pendapat Mas Amin soal pertandingan debut ini? Sejauh apa Mas Amin menilai performa sendiri?

Untuk defense saya masih belum puas. Permainan saya fokusnya hanya di defense, sih. Kalau skorer, kan, sudah banyak di tim ini. Pemain-pemain muda jago menembak semua. Saya jadi fokus di defense supaya bisa bantu tim ini ketika diserang.

Sebenarnya kondisi Mas Amin sudah sepulih apa, sih?

Bisa dibilang 100 persen sudah pulih. Tinggal otot-otot pendukungnya saja.

Musim ini Pelita Jaya punya kombinasi pemain veteran dan muda yang solid. Ada Mas Amin, ada Mas Yayan (Andrie Ekayana) meski belum main. Xaverius Prawiro juga kembali dari pensiun. Pemain muda ada Gabu (Gabriel Batistuta Risky), Reggie Mononimbar, Govinda Julian, dan Andrey Mahardika. Seperti apa hubungan kalian di tim ini?

Sebenarnya kami selalu (memberikan) tantangan ke mereka. Saya selalu katakan kepada mereka, “Kalau bisa kamu main jangan menunggu saya bermain jelek, ya kamu latihan saja yang benar.”

Kalau saya lagi latihan menembak, misalnya, saya selalu cari si Gabu. Biar latihan bareng-bareng. Banyak-banyakan menembak. Tembakan siapa yang lebih banyak masuk, dia yang menang.

Seberapa jauh kans mereka untuk berkembang dengan adanya kalian?

Kalau menurut saya, sih, di sini sudah dapat pelatih seperti Pelatih Ahang (Johanis Winar) dan penasehat tim seperti Fictor Roring, harusnya mereka bisa mengambil kesempatan itu. Ini kesempatan baik untuk pemain muda, juga pemain senior seperti kami, untuk membikin tim ini menjadi lebih solid.

Sekarang kalau kami lihat, banyak perkembangannya. Dari segi apa? Dari segi mental, karakter, pokoknya banyaklah. Sudah bagus sejauh ini menurut saya. bakal bisa melaju ke level selanjutnya anak-anak ini.

Memang target Pelita Jaya musim ini apa? Juara lagi?

Sampai sekarang kalau semuanya pada sehat, ya, masih oke. Kami ingin mengulang momen (juara) musim lalu. Kami sedang dalam trek menuju ke sana. Mudah-mudahan semuanya sehat supaya bisa bermain dengan baik.

Kalau target pribadi?

Ya juara. Sebenarnya saya ingin kontribusi lebih banyak dari musim lalu, tapi terpotong cedera. Jadi, saya bakal melaju langkah demi langkah dulu untuk bisa kembali ke performa biasanya. Fokus saya sekarang memulihkan permainan sendiri.

Foto: Hari Purwanto

Komentar