IBL

Prawira Harum Bandung terlibat pertarungan sengit dengan Hong Kong Eastern, Selasa (23/4). Penuh dengan kontak fisik, turnover, dan tembakan meleset, Prawira berhasil mengamankan kemenangan dengan skor akhir 53-50. Kedua tim berbagi waktu unggul secara hampir seimbang. 

Prawira memulai laga tidak dengan baik. Eastern terus berada di posisi unggul hingga paruh pertama. Kuarter tiga dimulai 15 detik, petaka seolah datang untuk Prawira. Pemain andalan mereka, Brandone Francis, dikeluarkan langsung oleh wasit karena melakukan sikutan kepada pemain Eastern. Kejadian sendiri tepat terjadi di depan wasit. Pun demikian, wasit memutuskan unsportsmanlike foul lebih dulu sebelum melihat tayangan ulang dan menggantinya dengan disqualifying foul atau ejected. 

Kehilangan Brandone di laga yang cukup krusial bukan hal baru untuk Prawira. Mereka sempat menghadapi hal serupa saat final IBL 2023 di mana Brandone dikeluarkan juga di kuarter tiga dan absen di Gim 2. Situasi ini yang membuat Prawira justru kembali tampil ngotot sebagai kesatuan tim lewat pertahanan solid mereka. 

"Seperti deja vu ya rasanya kehilangan Brandone di gim seperti ini," terang Firdhan Guntara usai gim kepada kami. "Namun, kami Prawira ini punya pelatih hebat. Kami fokus pada rencana pelatih, menjalankan semua strateginya dan beruntungnya kemenangan berpihak kepada kami. Kami mungkin bukan tim yang secara individu paling bagus semua, tapi kami punya sistem dan pelatih yang luar biasa," tutupnya. 

Hanya ada total tiga pemain yang mencetak dua digit poin. Eastern punya dua pemain, Chris McLaughlin dobel-dobel 17 poin, 10 rebound, dan Yip Yiu Pong menambahkan 12 poin plus 5 rebound. Dari Prawira, hanya Antonio Hester yang tercatat dengan dobel-dobel 19 poin plus 15 rebound. Prawira secara keseluruhan membukukan 10 steal dan memaksa Eastern membuat 20 turnover. 

"Kami sudah belajar banyak dari pertemuan sebelumnya. Kami coba matikan Dominic Gilbert yang cukup baik jika melakukan skema catch and shoot, kami batasi dia," terang David Singleton, kepala pelatih Prawira. "Saya melihat pelatih lawan tidak terlalu percaya dengan pemain asing mereka satu lagi (Isaiah Eisendorf). Jadi ia memaksa Gilbert untuk terus bermain dan kelelahan hingga akurasinya turun drastis. Ini bagian dari permainan kami dan saya senang para pemain mengeksekusinya dengan baik," imbuhnya. 

Esok, Prawira akan jumpa Pelita Jaya. Pemenang gim ini akan mendapatkan tiket langsung untuk lolos ke babak selanjutnya. Kedua tim sudah sempat bertemu di IBL musim ini, di laga pembuka masing-masing. Pelita Jaya kala itu keluar sebagai pemenang di kandang Prawira. 

"Ini akan menjadi hiburan yang bagus untuk semua pecinta basket Indonesia. Kami punya rekor baik melawan Pelita sebelum gim musim ini. Kami pun sudah berubah banyak dari gim tersebut. Kini kami jumpa di Basketball Champions League Asia Qualifier yang gengsinya lebih tinggi. Ini akan menjadi pertarungan yang seri, kami tidak sabar!," tutupnya. (DRMK)

Foto: Ariya Kurniawan 

Komentar