IBL

Klise, namun ungkapan bahwa uang tidak bisa membeli segalanya, tidak selalu membawa kebahagiaan memang beberapa kali benar terjadi. Mantan pemain NBA, mantan pemain kaliber All Star, John Wall, baru saja menceritakan sepenggal ceritanya tentang hal ini. Tampil di siniar milik pensiunan NBA, mantan rekan satu tim di Miami Heat, Mike Miller dan Udonis Haslem, berjudul "The OG's Show", John tak lagi menahan dirinya untuk menceritakan masa-masa sulit yang sudah ia lewati. 

Mendapatkan lebih dari AS$270 juta sepanjang kariernya, John ternyata tak sepenuhnya bahagia. Kepada dua seniornya, John mengaku ia pernah terjebak pada masa-masa sulit di mana ia harus bertarung dengan kesehatan mentalnya sendiri. Tampak cukup tertekan, John bahkan bercerita bahwa ia hampir melakukan bunuh diri dua kali di situasi sulit tersebut. 

"Tumbuh di Amerika Serikat, kita diajarkan untuk tidak bertanya ke orang lain tentang permasalahn kehidupan, kita diajarkan untuk mencari jawaban itu sendiri," buka pemain 33 tahun ini saat Udonis menyinggung mengenai kondisi mentalnya. 

"Setelah operasi achilles, anak pertama saya lahir. Ibu saya kemudian sakit dan meninggal di tahun yang sama. Saya sangat dekat dengan Ibu saya. Saya selalu bicara dengan Ibu saya 6-8 kali sehari. Saat beliau pergi, ini benar-benar berat. Saya jelas punya masalah mental menghadapi ini, saya butuh bertemu terapis".

"Saya sudah ingin mengakhiri hidup saya dua kali. Teman-teman dan keluarga saya tidak tahu ini tapi sudah dua kali saya mengarahkan pistol ke kepala saya. Jika bukan karena dua anak laki-laki saya, saya mungkin sudah akan melakukannya," imbuhnya cukup emosional. 

"Saat itu, muncul sebuah video di mana saya menunjukkan isyarat-isyarat gangster. Jujur saja, itu adalah masa terberat saya. Saya berusaha mencari kebahagiaan dan saya tidak tahu bagaimana. Namun, jika saya memutuskan mengakhiri hidup saya, maka saya akan mengecewakan anak-anak saya, saya membuat mereka hancur. Tidak, saya tidak mau melakukan itu," pungkasnya. 

Semuanya mungkin dimulai sejak 2017, saat cedera mulai menghantam dirinya. Masih berstatus pemain Washington Wizards, bahkan masih menjadi sosok utama pengembangan tim, lutut John yang menjalani operasi pada musim 2013-2014 kembali bermasalah. John mulai absen pekan ke pekan hingga akhirnya naik meja operasi dan menepi beberapa bulan. Pada 2019, situasi semakin memburuk. Setelah naik meja operasi untuk cedera tumit, John terpeleset di tangga rumahnya dan mencederai achilles kaki kirinya. Ia dipastikan harus menepi selama satu tahun penuh dan melewatkan Wizards yang bertanding di "gelembung" Florida. 

Karier John terjun bebas setelah cedera ini. Wizards memutuskan untuk mencari sosok lain sebagai pemimpin mereka. Pilihan jatuh kepada Russell Westbrook yang membuat John bertukar tempat dengannya di Houston Rockets. Sayangnya, Rockets sedang tak ingin menang, Mereka fokus mengembangkan pemain muda dan John tak mendapatkan menit dan peran bermain seperti sebelumnya. Cedera hamstring juga membuatnya terus menepi hingga akhirnya pada Juni 2022, Rockets dan John memutuskan mengakhiri kontrak mereka. Alumnus University of Kentucky ini lantas bergabung dengan Los Angeles Clippers selama enam bulan sebelum akhirnya tak lagi bermain di NBA selama satu tahun terakhir. 

"Saat saya mendapatkan kontrak maksimal pada 2017, saya merasa saya ada di ujung dunia, saya paling hebat. Namun, tidak ada orang yang melihat saya sebagai manusia lagi, mereka melihat saya sebagai pemain basket saja. Setelah roda kehidupan berputar, saya ada di bawah, tidak ada yang membantu saya. Cari bantuan. Saya masih bicara kepada terapis saya sampai sekarang. Ini untuk semuanya. Jika Anda sedang dalam masa sulit, cari bantuan. Tidak apa-apa, Anda tidak menjadi lemah karena ini," tutupnya. (DRMK)

Foto: NBA/Getty Images

 

Komentar