IBL

Kepala pelatih Toronto Raptors meluapkan kekecewaannya dan menunjukkan di depan awak media, setelah timnya kalah 131-132 dari Los Angeles Lakers, Selasa (9/1) waktu Amerika Serikat. Lakers mendapatkan 23 tembakan gratis hanya di kuarter keempat saja. Inilah yang membuat pelatih Darko Rajakovic marah besar. 

Secara total, Raptors memasukkan 8 tembakan gratis dari 13 kesempatan. Sementara Lakers memasukkan 28 tembakan gratis dari 36 kesempatan. Perlu dicatat bahwa 23 dari 36 kesempatan tersebut hanya terjadi di kuarter keempat saja. 

"Ini keterlaluan. Apa yang terjadi malam ini benar-benar keterlaluan," kata Rajakovic, yang videonya sudah tersebar luas di media sosial. 

"Memalukan bagi wasit, memalukan bagi liga yang membiarkan ini terjadi. 23 tembakan gratis untuk mereka, dan kami hanya mendapatkan 2 tembakan gratis di karter keempat. Mereka bisa menang malam ini? Kalau itu intinya, beri tahu kami agar kami tidak muncul dalam pertandingan, dan memberi mereka kemenangan. Tapi ini tidak adil bagi kami."

Ditanya apakah dia menerima penjelasan atas panggilan wasit selama atau setelah pertandingan, pelatih Rajakovic dengan tegas membantahnya.

"Tidak ada penjelasan. Mereka (wasit) hanya datang ke sana, meninjaunya, dan mereka melihat apa yang ingin mereka lihat. Mereka tidak ingin mendengar apa yang kami katakan, mereka tidak ingin mendengarkan para pemain. Mereka tidak hanya ingin melindungi. Selama pertandingan, mereka mendapat 36 lemparan bebas, 23 lemparan bebas di kuarter keempat. Apa yang kita bicarakan? Apa yang kita bicarakan? Bagaimana kita seharusnya bermain?" kata Rajakovic dengan penuh semangat

"Ini sering terjadi, tapi saya katakan kepada rekan-rekan kita - jadilah profesional, terus berjuang, terus maju untuk pertandingan berikutnya. Tapi sampai kapan? Untuk berapa lama?" pungkasnya. 

Sejauh ini belum ada tanggapan dari NBA tentang protes terbuka yang dilayangkan kepala pelatih Raptors tersebut. Ada indikasi juga kalau pelatih Rajakovic bakal kena sanksi dari liga karena protes tersebut. (*)

Foto: Associated Press

Komentar