IBL

Tyrese Haliburton tidak bisa menyembunyikan rasa frustasinya setelah Indiana Pacers dipaksa bertekuk lutut dari Los Angeles Lakers, di partai final In-Season Tournament NBA. Satu yang menjadi catatannya adalah Pacers kalah dari tim yang hanya mencetak dua tembakan tripoin sepanjang laga. 

Meski kembali tampil apik, dengan 20 poin dan 11 asis, Haliburton tak mampu meraih keajaiban lagi. Dia dan Pacers-nya sebagian besar didominasi oleh Lakers, dan sebuah statistik menunjukkan banyak hal tentang dampak fisik dari Anthony Davis. Lakers mencetak 86 poin di area kunci berbanding 44 poin dari Pacers. 

Hasil pertandingan seperti ini sangat jarang terjadi. Tetapi Lakers menang dengan hanya dua tembakan tiga angka, dan Haliburton benar-benar kecewa dengan hasil ini. "Kami merasa malu dan frustrasi," katanya. "Kami dikalahkan dari awal hingga akhir pertandingan. Kami tidak melakukan pekerjaan dengan bola-bola lepas, kami tidak mendapatkan rebound, kami tidak melakukan cukup banyak penyelamatan ketika diperlukan."

Haliburton menyoroti dampak dari Anthony Davis yang mencetak 41 poin dan 20 rebound. Pacers tidak bisa mengimbanginya. Menurut Halibuton, dia akhirnya tahu bagaimana tim Lakers yang memainkan AD di sepanjang pertandingan. Di sisi lain, Haliburton dihambat oleh Jarred Vanderbilt, dan kesulitan menemukan sudut pandangnya yang biasa. 

"Tidak semua tim memiliki Anthony Davis," tegasnya. "Ini hanya masalah memahami apa yang diharapkan. Saya sama sekali tidak merasa berada di musim reguler. Saya terbiasa bermain melawan LeBron berapa pun waktu bermainnya, 30 atau 35 menit. Tapi ketika AD tidak pernah meninggalkan lantai, itu seperti pertandingan playoff."

Tetapi rasa malu dan frustasi ini seketika berubah menjadi semangat untuk lebih baik. Lebih tepatnya berbicara tentang babak playoff, Haliburton ingin mencicipinya. Dia terpacu untuk bisa membawa Pacers sampai ke playoff musim ini. 

"Membiasakannya saja sudah memberikan manfaat yang baik bagi saya dan membuat saya ingin memainkan lebih banyak pertandingan berisiko tinggi, seperti playoff. Saya ingin mengelola sisa musim dengan baik agar bisa berpartisipasi di babak playoff dan merasakan perasaan itu lagi," pungkasnya. (*)

Foto: Rocky Mountain Outlook

Komentar