IBL

Klub liga sepak bola profesional Arab Saudi Al Hilal merespon tawaran Giannis Antetokounmpo. Mereka”merekrut” Giannis. Al Hilal memberi Giannis jersey dengan nomor punggung 34. Tentu bukan sebagai pemain. Ini adalah jersey kustom yang dibuat Al Hilal kepada Greek Freak.

“Jerseymu sudah siap. Selamat datang di keluarga kami Giannis,” tulis Al Hilal. Unggahan itu juga dilengkapi dengan kartu ucapan selayaknya menyambut anggota baru.

Giannis kemudian merespon dengan berfoto bersama Neymar, yang baru saja direkrut oleh Al Hilal. Dalam unggahan di akun media sosialnya, Giannis menulis kalimat bernada guyon “Duo Liga Arab Saudi terbaik!”

Hubungan Giannis dan Al Hilal bermula dari drama kontrak Kylian Mbappe beberapa waktu lalu. Seperti yang diketahui, Al Hilal menawarkan kontrak fantastis untuk bintang muda Prancis dan PSG itu.

Al Hilal menawarkan nilai AS$776 juta atau Rp11 triliun untuk Mbappe selama satu tahun. Tapi tawaran itu ditolak. Nilai kontrak diluar nalar itu menarik perhatian bintang-bintang NBA.

Giannis dengan selera humornya kemudian merespon. Ia menawarkan diri ke Al Hilal karena berwajah mirip dengan Mbappe. “Al Hilal, kalian bisa membawa saya. Saya terlihat seperti Kylian Mbappe,” kata Giannis saat itu.

Baca juga: Mbappe Tolak Gaji Fantastis, Para Pemain NBA Tawarkan Diri ke Al Hilal

Pemain Milwaukee Bucks itu sekilas memang mirip dengan Mbappe. Kebetulan keduanya memilih darah Afrika. Mbappe memiliki ayah dari Kamerun. Sedangkan keluarga Giannis adalah imigran dari Nigeria.

Al Hilal memang gagal mendatangkan Mbappe. Tapi mereka berhasil membawa rekan setim Mbappe yaitu Neymar. Mantan pemain Barcelona itu mendapat kontrak selama dua tahun. Gajinya jangan ditanya lagi. Neymar akan mendapat Rp3,3 triliun per tahunnya!

Sejak Cristiano Ronaldo bergabung dengan Al Nassr, para pemain Eropa berbondong-bondong pindah Liga Arab Saudi yang menawarkan gaji gila-gilaan. Seperti Karim Benzema, Roberto Firmino, hingga Ruben Naves.

Arab Saudi memang gencar beralih dari sektor minyak ke pariwisata termasuk melalui olahraga. Bukan tidak mungkin suatu saat mereka memiliki liga basket yang bisa “menyeret” pemain-pemain NBA untuk pindah. (rag)

Foto: Al Hilal

Komentar