IBL

“Pengalaman adalah guru yang paling berharga.”

Setuju atau tidak, kadangkala pengalaman memang mengajarkan banyak hal kepada manusia. Itulah mengapa orang mendapati buku-buku biografi tersebar di etalase toko-toko buku, atau dalam suatu kesempatan, menemukan film-film dokumenter di tempat lain. Bahkan buku dan film itu kini bisa lebih mudah diakses lewat gerai-gerai online, atau boleh jadi ditemukan di situs-situs gratis dengan berbagai cara.

Dari fenomena di atas, belajar tentang bola basket tentu bukan lagi hal sulit. Zaman semakin modern, para insan basket kini semakin mudah menemukan pelajaran tanpa harus terlalu bersusah payah mencarinya. Situs-situs berbagi video seperti YouTube kemungkinan sudah menyediakan hal-hal yang dibutuhkan. Saya ingat pelatih basket saya pernah mengajari cara melatih otot lewat latihan-latihan sederhana yang ia pelajari dari internet. Sungguh, kemajuan teknologi membuat belajar semakin praktis.

Belajar soal basket tentu bukan persoalan teknis saja. Tidak melulu tentang fundamental, tidak melulu tentang bagaimana cara menembak, tidak melulu tentang bagaimana bergerak. Seperti pengalaman, kisah-kisah dalam basket juga seringkali memberi pelajaran yang cukup berharga. Karena dari kisah-kisah yang terjadi di seluruh dunia, ada banyak cerita yang bisa diambil hikmahnya.

Dengan demikian, setelah menulis tentang deretan film dokumenter pendek dan film fiksi yang diangkat dari kisah nyata pelatih, kali ini Mainbasket menyajikan daftar film dokumenter basket dari seluruh dunia. Karena ternyata, basket tidak hanya populer di Amerika Serikat, tetapi juga tumbuh di negara-negara seperti Iran. Film-film berikut akan cocok sebagai bagian dari aktivitas tim, seperti nonton bareng mempelajari kultur basket di berbagai belahan dunia.  

Without Bias

Narasi besar film ini menceritakan tentang seorang pemain muda bernama Len Bias. Ia terkenal sebagai bintang universitas yang menjadi perbincangan di NBA. Bukan karena ia berhasil masuk ke liga kasta tertinggi Amerika Serikat itu, melainkan karena ia gagal ke sana. Bias meninggal akibat overdosis kokain. Padahal ia disebut-sebut sebagai pemain terbaik di level mahasiswa.

Year of the Yao

Film ini menceritakan tentang awal karir Yao Ming sebagai pebasket fenomenal. Ia datang dari Cina ke Amerika Serikat dengan perbedaan kultur yang cukup senjang, sehingga ia perlu melakukan adaptasi. Film ini juga sekaligus menceritakan tentang bagaimana sosok Yao Ming menjadi harapan lebih dari satu milyar orang di negaranya, juga keturunan-keturunan di seluruh dunia, bahwa orang Cina juga bisa berkiprah di liga tersohor di dunia itu.  

Salaam Dunk

Salaam Dunk adaah film yang megisahkan tim basket putri American University of Iraq. Tim produksi mengikuti tim basket tersebut selama kurang-lebih satu tahun untuk menunjukkan bagaimana para perempuan itu bermain basket. Di sisi lain, film ini juga menunjukkan bagaimana kehidupan mereka dalam berteman dan menghadapi kesulitan-kesulitan satu sama lain.   

The Iran Job

Iran merupakan negara dengan basket yang cukup bisa berbicara banyak di Asia ketimbang Indonesia. Film ini menceritakan tentang salah satu kisah pemain asal Amerika Serikat bernama Kevin Sepphard ketika ia bermain di negara tersebut. Padahal ia sendiri tahu kalau Iran termasuk negara yang berbahaya.

The Other Dream Team

Film ini merupakan film dokumenter tahun 1992. Narasinya secara garis besar menceritakan tentang tim basket Lithuania yang menjadi simbol gerakan kemerdekaan Union of Soviet Socialist Republics (USSR). Dengan semangat yang mereka punya, timnas Lithuania saat itu berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Barcelona.

Foto: Bustle 

Komentar