IBL

Perjalanan Evos Thunder Bogor musim ini telah berakhir. Mereka menyelesaikan pertandingan ke-30 dengan kemenangan atas Satya Wacana Salatiga 78-75. Untuk sementara ini Evos menempati posisi kesembilan dengan rekor 11-19.

“Musim ini seperti roller coaster. Kami tim muda dengan materi pemain muda, kadang tenang tenang, tidak percaya diri, terlalu menekan diri sendiri. Secara keseluruhan ini musim yang menyenangkan bagi saya,” ujar Andre Yuwadi, pelatih Evos.

“Dari manajemen tidak memberi target yang bagaimana-bagaimana. Tetapi sari saya sendiri memberi tantangan buat masuk 10 besar. Sebagai tim muda, kami tidak mendatangkan pemain bintang. Tapi membuat pemain dari nothing menjadi something,” lanjutnya.

Dalam pertandingan di Britama Arena, Jakarta pada Kamis (22/9) itu, Evos mengamankan momentum dalam dua menit terakhir. Tembakan dua angka Hendra Thio menyamakan kedudukan 72-72. Sebanyak enam poin terakhir Evos dicetak melalui tembakan gratis.

Andre Jackson memimpin Evos dengan 25 poin, 9 rebound, da 2 blok. Tampil selama 25 menit, Jackson memiliki akurasi 47,1 persen dan hanya meleset dua dari 9 tembakan gratis. Disusul Andrian Danny Christianto 12 poin, Cio Manuputty 11 poin, dan David Haye 10 poin.

Sementara itu Satya Wacana memberi perlawanan yang keras. Sepanjang gim itu sempat terjadi 15 kali pergantian kedudukan dan 8 kali skor imbang. Pada pertemuan sebelumnya di Seri 2 Malang, Satya Wacana menang 65-50.

Pelatih Satya Wacana Jerry Lolowang mengungkapkan hari ini timnya memang tidak beruntung. Satya Wacana memang banyak melakukan kesalahan hingga 17 turnover yang berbuah 20 poin untuk Evos.

“Hari ini sedikit kurang beruntung. Pemain sudah berusaha total. Ada satu dan dua hal yang mengubah momentum dari kesalahan kecil. Secara gim plan kami menyiapkan sesuatu sebaik mungkin yang kami bisa,” kata Jerry.

Febrianus Khiandio meraih 16 poin untuk Satya Wacana. Mervyn Lindsay II dengan 14 poin dan 8 rebound. Calvin Biyantaka dengan 11 poin. Disusul Randy Prasetya dengan 10 poin. Satya Wacana menyisakan satu gim melawan Rans Pik Basketball pada lusa. (rag)

Foto: Ariya Kurniawan

Komentar