IBL

West Bandits Solo amankan kemenangan kedua di Seri 1 Bali dengan mengalahkan RJ Amartha Hangtuah Jakarta 64-53, Senin (16/1). Sebelumnya West Bandits menang atas Evos Thunder Bogor. 

Kuarter dua jadi titik di mana momentum berubah. West Bandits berhasil menahan serangan Hangtuah yang hanya mampu memasukkan 2/15 tembakan dan membuat 2 turnover di kuarter ini. 

"Tidak ada sesuatu spesial yang kita lakukan," buka Nedas Pacevicius, kepala pelatih West Bandits. "Saya sudah siapkan rencana sejak awal gim. Intinya saat pemain fokus, pemain ingin menang, semuanya jadi memungkinkan. Mereka menunjukkan itu hari ini". 

Prince Williams kembali jadi top skor West Bandits dengan 21 poin, 7 rebound, 4 asis, dan 3, steal. Prince sempurna dari tembakan gratis (6/6) dan hanya membuat satu turnover. 

Christian Gunawan memainkan perannya sebagai fasilitator utama tim. Ia membuat 7 asis ditambah 6 rebound dan 4 poin. Pemain yang akrab disapa Coke ini jadi pemain terlama kedua di lapangan setelah Prince. 

Kejutan datang dari bangku cadangan. Hanya bermain tujuh gim di musim perdananya musim lalu dengan rataan 3,7 menit per gim, Anto Boyratan menjawab kepercayaan dari Nedas Pacevicius. 

Bermain 12 menit, Anto memasukkan 10 poin dari 4/5 tembakan (80 persen). Anto jadi pemain dengan +/- tertinggi keempat melalui +8. Ini adalah catatan poin tertinggi dalam satu gim untuk pemain asal Makassar ini. 

"Saya jujur ke semua pemain saat saya datang ke sini bahwa saya tidak mengenal satupun di antara mereka. Saya tekankan bahwa semua pemain mendapatkan kepercayaan yang sama dari saya. Hari ini Anto bermain baik, ia adalah prospek yang bagus, ia masih muda, ia masih bisa lebih lagi ke depannya," pungkas Nedas. 

Untuk Hangtuah, Joe-Junior Mvuzelo jadi top skor tim dengan 14 poin dan 6 rebound. Stevan Wilfredo Neno jadi satu-satunya pemain yang mencetak dua digit angka lainnya dengan 10 poin. 

"Ini masalah Hangtuah sejak musim lalu. Saat pemain tidak menjalankan rencana yang disiapkan oleh pelatih, kami selalu kalah. Tadi pun demikian. Entah karena faktor apa, pemain-pemain seperti hilang fokus dan tidak menjalankan skema, main sendiri-sendiri, ini membuat kami kehilangan gim. Kami kalah karena kami sendiri," terang Neno. (DRMK)

Foto: Ariya Kurniawan 

Komentar