IBL

RJ Amartha Hangtuah Jakarta curi kemenangan di markas tuan rumah Bali United Basketball dengan skor 75-71, Sabtu (14/1). Ini adalah gim terakhir di hari pertama Seri 1 Bali. 

Hangtuah berhasil bangkit dari ketertinggalan mereka di sisa delapan menit terakhir gim. Laju (16-5) Hangtuah di kurun waktu tersebut membuat mereka berbalik menang dari tertinggal tujuh poin. 

Duet pemain asing Hangtuah, Emmanuel Malou dan Joe-Junior Mvuzelo mengombinasikan 39 dari keseluruhan poin Hangtuah. Keduanya juga bergantian mengehentikan dominasi Dior Lowhorn di bawah ring. 

Malou jadi top skor gim dengan 23 poin selama 21 menit bermain. Malou memasukkan 7/14 tembakan. Mvuzelo menyusul dengan 16 poin selama 19 menit bermain. Diftha Pratama hanya melepaskan satu tembakan hari ini tapi menutup laga dengan 10 poin usai memasukkan 7/8 tembakan gratis. 

Empat pemain Bali United mencetak dua digit angka. Dior Lowhorn dobel-dobel dengan 14 poin dan 13 rebound. Sayangnya, Dior juga yang meleset lima kali (2/7) dari tembakan gratis. Julius Bowie menambahkan 14 poin. Abraham Wenas juga 14 poin ditambah 5 asis dan 4 steal. Lufti Eka Koswara melengkapi dengan 11 poin.

Hangtuah secara keseluruhan tim memasukkan 80 persen tembakan gratis mereka (25/31) sementara Bali United hanya 17/32 (53 persen). Ini cukup untuk membuat Hangtuah menang meski mereka kecolongan 21 offensive rebound. 

"Laga pertama, lawan tuan rumah, dan kami tertinggal sepanjang tiga kuarter, tentu ini adalah kemenangan yang sangat penting untuk kami," tutur A.F. Rinaldo, kepala pelatih Hangtuah usai gim. 

"Beberapa pemain memang sempat tersulut emosinya dengan kehadiran pendukung Bali United, tapi saya ingatkan lagi mereka untuk tenang. Saat tenang, fokus kami adalah menghentikan poin Bali United di paint area, menghentikan Dior. Itu cukup berhasil dan kami bisa membawa kemenangan," imbuhnya. 

Di lain sisi, Anthony Garbelotto selaku kepala pelatih Bali United datang ke jumpa pers dengan cukup emosional. "Kami punya pemain lebih baik, kami punya tim lebih baik, dan kami kalah, itu tidak bisa diterima," buka pelatih asal Inggris ini. 

"Saya bertanggung jawab atas kekalahan ini. Saya terlambat dalam mengambil keputusan timeout saat mereka sedang melaju di kuarter empat. Tapi ini juga jadi bukti tim yang punya fasilitas lapangan sendiri bisa berlatih lebih banyak, utamanya dalam tembakan gratis. Tembakan gratis kami sangat buruk," pungkasnya. (DRMK)

Foto: Hariyanto 

Komentar