IBL

Setelah meraih penghargaan pemain terbaik di NBL Indonesia 2011, nama I Made Sudiadnyana sudah tidak tampil lagi di kancah profesional. Akan tetapi, lelaki yang akrab disapa Lolik ini ternyata hadir di turnamen-turnamen di seluruh Indonesia. Salah satunya di Jawa Pos Honda Pro Tournament di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur. Ia bermain bersama Nusanet Mahameru Surabaya.

Usai melakoni laga terakhirnya di turnamen itu, Mainbasket berkesempatan mewawancarai legenda bola basket tersebut pada 24 November 2017. Dalam wawancara itu, Lolik ingin menyampaikan pesannya untuk bola basket Indonesia. Seperti apa? Simak wawancara Mainbasket dengan pria kelahiran 16 November 1970 itu.

Om Lolik, kok bisa sampai hari ini masih main basket?

Saya ikut anak-anak muda saja. Sambil mendidik anak-anak muda bareng-bareng.

Dulu Om Lolik pernah meraih penghargaan pemain terbaik di NBL Indonesia musim pertama. Padahal usinya waktu itu 40 tahun. Apa yang membuat Om Lolik seperti itu?

Dulu itu zamannya beda. Dulu itu tidak seperti sekarang. Persaingannya belum sebagus sekarang. Belum seketat sekarang.

Apa yang Om Lolik bisa ingat waktu itu?

Dari segi penyelenggaraan lebih bagus. Manajemennya rapi.

Kalau melihat perkembangannya, pemain basket sekarang ini seperti apa menurut Om Lolik?

Anak-anak sekarang mainnya kencang, ya. Cepat-cepat. Speed dan power-nya lebih bagus. Skill-nya juga bagus sekali. Jangan sampai sudah bagus begini jadi rusak. Seperti kemarin ada kasus pengaturan skor. Jangan sampai ada kasus seperti itu lagi. Itu kan bikin jelek.

Saya harap orang-orang basket ini harus bersatu. Pesan saya, jangan ada perpecahan. Saya tahu basket terbagi ke kubu-kubu. Harus bersatu supaya basket lebih baik lagi.

Kira-kira siapa pemain muda yang bagus?

Saya tidak terlalu mengikuti pemain-pemain muda, tapi sekarang saya lihat ada beberapa pemain yang bagus. Arki (Dikania Wisnu), terus Abraham (Damar Grahita). Saya sempat main sama mereka juga. Indra (Muhammad) juga bagus. Indra ini mainnya cepat juga di Pacific. 

Kalau Jawa Pos Honda Pro Tournament ini sendiri menurut Om Lolik seperti apa?

Bagus, kalau seperti ini jadi ada turnamen-turnamen selain dari Perbasi. Ini kan mandiri, ya? Jadi, lebih ramai. Dengan turnamen ini tim-tim di luar liga bisa main.

Saya lihat juga di turnamen ini hanya Pacific dan Aspac (kini Stapac) yang boleh turun. Alasannya apa? Padahal saya lihat ini juga bagus untuk pemanasan sebelum liga. Misalnya tim lain ikut, kan seru. Kalau masalah cedera kan namanya apes. Semua orang bisa cedera kok. Akan lebih baik tim liga Indonesia ikut saja. Sayang hanya dua tim yang ikut.

Prediksi Om Lolik di final Jawa Pos Honda Pro Tournamen ini apa?

Aspac mungkin bertemu BBM, ya. Aspac ini rapi, mainnya kencang. Itu prediksi saya. Aspac lawan BBM. 

Mudah-mudahan tahun depan, entah di Walikota Cup atau apa, semoga tim-tim liga Indonesia bisa ikut turnamen seperti ini. Apapun alasannya harus ikut. Supaya ramai.

Terakhir, sampai kapan Om Lolik akan main basket?

Sekuatnya saja. Saya akan menyesuaikan sama anak-anak muda.   

Foto: Dika Kawengian

Komentar