IBL

61 rebound dalam satu laga. Demikian tulis akun instagram JNE Bandung Utama kemarin (22/2, tetapi dalam bahasa Inggris). Jumlah tersebut adalah rebound terbanyak dalam sejarah performa mereka. Jumlah tersebut didapat ketika melawan Pacific Caesar Surabaya di lanjutan Seri 3 IBL 2016 tanggal 20 Februari lalu.

Kontribusi offensive rebound cukup besar dalam total rebound tersebut. Bandung Utama mengumpulkan 22 offensive rebound.

Pada keterangan gambar kemudian tertulis, "Kita lihat apakah rekor baru ini akan bertahan lama?"

Ada aroma kebanggaan di sana.

Saya sendiri berharap semoga rekor ini tidak akan pecah selamanya. Selamanya!

Jumlah rebound yang banyak, apalagi offensive rebound sebenarnya menunjukkan bahwa Bandung Utama punya akurasi tembakan yang kurang bagus.

Ketika membukukan 61 rebound tersebut, akurasi Bandung Utama hanya 32 persen. Kurang bagus.

Melakukan offensive rebound artinya tembakan pertama tidak masuk. Apakah kesempatan kedua menghasilkan angka? Bisa dilihat pada poin hasil dari tembakan-tembakan di kesempatan kedua. Saat mengumpulkan 22 offensive rebound, Bandung Utama hanya mendulang 12 poin.

Katakanlah, 12 poin tersebut berasal dari enam tembakan pasca-offensive rebound. Maka tingkat akurasinya hanya 27 persen. Rendah, bahkan lebih rendah daripada field goals keseluruhan mereka saat melawan Pacific.

Menghadapi Garuda Bandung beberapa hari kemudian (hari ini, 23/2), Bandung Utama mendapatkan 10 offensive rebound. Dari sana, mereka mendapat enam poin.

Kalau pakai asumsi di atas lagi, maka field goals kesempatan kedua adalah 33 persen. Masih lebih baik daripada 22 offensive rebound melawan Pacific.

Bandung Utama kalah 52-65 melawan Garuda. Akurasi keseluruhan mereka hanya 27 persen. Rendah.

61 rebound dalam satu hal menunjukkan kegigihan para pemain Bandung Utama. Namun di lain hal, kegigihan ini jadi tak bermakna banyak jika akurasi tak pernah lebih daripada 30 persen (sampai tulisan ini dibuat, rata-rata field goals Bandung Utama adalah 30 persen).

Yup, semoga rekor rebound tersebut tak akan pernah pecah. Alih-alih, bagaimana kalau angka yang sama adalah angka field goals Bandung Utama?

Rasanya akan lebih gahar! ROARRR!!!

Komentar