Indonesia Sports Summit 2025 menjadi momen penting dengan mempertemukan pemangku kebijakan olahraga nasional. Salah satu pembahasan menarik dengan tema "Sports and Education: Building the Next Generations of Athletes."
Sesi yang berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta pada Minggu (7/12) itu menghadirkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dan CEO serta Founder PT DBL Indonesia Azrul Ananda.
Kedua tokoh tersebut membicarakan pengembangan olahraga pelajar di Indonesia. Abdul Mu’ti sebagai Mendikdasmen menjelaskan olahraga kesehatan dan prestasi. Sedangkan Azrul merupakan tokoh yang menggulirkan liga basket pelajar yang telah eksis selama 21 tahun.
“Terkait olahraga prestasi, kami sedang menyiapkan sejumlah kebijakan pengembangan talenta dan mitigasi bakat keolahragaan sejak dini. Pengembangannya melalui dua jalur yaitu sekolah dan luar sekolah,” kata Abdul Mu’ti dalam pemaparannya.
Baca juga: Drama di Indonesia Arena (Lagi), Jubilee Juara Baru DBL Jakarta!
Abdul Mu’ti menuturkan bahwa pengembangan olahraga luar sekolah membutuhkan kerja sama dengan banyak pihak. Termasuk dari swasta. Seperti DBL yang sudah lebih dari dua dekade mencetak student athlete.
Sementara Azrul mengungkapkan kegembiraannya karena mendapat kesempatan bertemu dua kementerian yang memiliki peran besar dalam olahraga pelajar yaitu Kemenpora dan Kemendikdasmen.
Dalam kesempatannya berbicara di forum itu, Azrul mengutarakan DBL Indonesia memahami berbagai problematika yang dihadapi sekolah dalam membina dan menjaring potensi student athlete.
Baca juga: Sejarah Tercipta, Buksi Juara Dua Musim Beruntun di Indonesia Arena!
“Saya percaya olahraga di sekolah itu bukan sekedar olahraga untuk kesehatan maupun prestasi. Olahraga itu harus menjadi sesuatu yang wajib. Kesadaran bukan sekedar disuruh. Saya membayangkan kalau policy olahraga kita bisa dimaksimalkan. Bayangkan kualitas anak-anak Indonesia yang bukan lagi kendala fisik dan lain-lain,” ucap Azrul.
Selama 21 perjalanannya, DBL telah hadir di 31 kota di Indonesia. Setiap tahun liga basket antar SMA ini diikuti lebih dari 42 ribu pelajar. Para pelajar itu berasal dari lebih dari seribu sekola dan ada lebih dari 2500 pertandingan.
“Kami banyak mendengarkan keluhan sekolah-sekolah. Terutama sekolah negeri. Kami memahami tantangan mereka. Karena itu, kami sangat bahagia ada kesempatan kolaborasi dengan Kemendikdasmen dan Kemenpora. Kami yakin ini menjadi momentum penting pengembangan olahraga pelajar di Indonesia,” lanjut Azrul.
Azrul yakin dengan kolaborasi yang antar lembaga pemerintah dan dukungan dari swasta, ekosistem olahraga Indonesia bisa bisa lebih teratas sejak dini. Dengan sistem yang tertata itu akan memudahkan untuk menjaring atlet berprestasi di masa mendatang.
“Indonesia penduduknya ratusan juta orang, masa nggak bisa ketemu atlet yang dan yang paling gampang menemukannya itu di sekolah-sekolah,” kata pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Perbasi Bidang Kompetisi dan Pembinaan 2024-2028 itu. (rag)
Foto: Kemenpora





0822 3356 3502