IBL

Satu lagi merek Tiongkok yang layak untuk disimak. Yaitu Peak. Mereka mencatatkan diri sebagai yang getol merekrut sejumlah pemain NBA sebagai duta. Roster berisi Tony Parker, Andrew Wiggins, dan Lou Williams. Kali ini, sepatu signature penggawa Atlanta Hawks boleh untuk disimak.

Sebelumnya ada nama Dwight Howard. Tapi ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak yang telah berakhir pada 2019 silam. Lou bergabung dengan Peak pada 9 Desember 2015, saat dirinya masih berseragam Los Angeles Lakers. Waktu itu dirinya berstatus Sixth Man of the Year. Kontraknya disinyalir besar. Tapi kedua belah pihak memilih untuk tidak mengumumkannya ke publik.

Terdapat plat berbahan serat karbon yang ada di tengah bantalan.

Awal 2021, merek yang dipimpin oleh Xu Zhihua mengenalkan edisi kedua sepatu signature bagi Lou. Namanya Peak Taichi Flash 2.0 Lou Williams. Setelah melihat tanggapan dan review dari sejumlah pengamat, dapat disimpulkan bahwa seri terbaru ini punya rasa nyaman yang terbilang mumpuni.

Desainnya secara umum menggunakan potongan rendah. Bagian atasnya terdiri atas perpaduan nilon, kanvas, dan plastik sintetis. Tersemat tali velkro melintang dari sisi luar ke dalam. Penampang di sisi dalam dibuat luas. Membuat pemakai punya area untuk merapatkan velkro sesuai dengan kebutuhan.

Ada sejumlah detail yang menunjukkan identitas Sang pemain. Mulai dari nomor 23 pada sepatu kanan. Serta logo kartun Lou yang ada di sepatu kiri. Kedua ornamen ditempatkan sama-sama tepat di bawah lubang tali sisi luar.

Beralih ke area tumit. Terdapat sebuah panel pelindung tumit berukuran cukup besar pada bagian belakang. Bentuknya terbilang jarang sekali dilihat di kebanyakan sepatu basket. Selain menambah kerapatan, Peak mengungkapkan di situs resmi bahwa panel yang disebut Light Plate itu terinspirasi dari rana warna lampu belakang LED mobil saat malam hari.

Pembahasan bantalan dan sol tampaknya akan sedikit panjang. Karena bagian inilah yang membuat Taichi Flash 2.0 Lou Williams mendapatkan pujian. Terdapat dua jenis bantalan. Yang pertama dinamai P-Soon. Letaknya di bagian depan. Peak tidak menjabarkannya secara detail. Tapi mereka menyebutkan bahwa P-Soon adalah fitur yang memberikan rasa nyaman pada area depan.

Toleransi peredam berat terbilang signifikan.

Sedangkan sisi belakang didukung dengan bantalan plastik EVA yang terbilang empuk untuk ukuran sepatu basket. Kaki kita bisa merasakannya bahkan saat sedang berjalan kaki. Kemudian penghubung dua area tersebut adalah plat berbahan serat karbon yang tampak dari luar. Kehadirannya dapat mendukung sensasi responsif.

Kemudian pada area sol, Peak menyematkan sol berbahan karet yang kesat. Motifnya seperti rantai. Bukan Herringbone seperti sol sepatu basket pada umumnya. Sepertinya mereka ingin menyediakan sepatu basket yang layak dipakai di atas lapangan kayu maupun semen.

Perlu dipahami pula bahwa dimensi sepatu Peak dan kebanyakan pabrikan Tiongkok berbeda dengan sepatu yang dipasarkan di Amerika Serikat. Mereka memilih untuk menggunakan cetakan (shoe last) yang cenderung lebar dan membulat pada bagian depan. Ini berdasar pada kebanyakan bentuk kaki masyarakat di Asia Timur. Berbeda dengan bentuk kaki masyarakat AS yang memiliki kaki cenderung pipih dan panjang.

Peak Taichi Flash 2.0 Lou Williams dihargai AS$150, atau sekira Rp2,2 juta. Harga ritel tersebut untuk penjualan di kawasan Amerika Utara. Penjualan di Indonesia belum termasuk pajak dan biaya tambahan lainnya. Sehingga harganya kemungkinan besar akan lebih tinggi.

Foto: Peak Sports USA

Komentar