IBL

Brooklyn Nets bertekuk lutut di dua gim beruntun atas Milwaukee Bucks. Kekalahan tersebut membuat skor kedua tim kini imbang (2-2). Kedua tim sama-sama menyapu bersih jatah dua gim kandang perdana mereka. Dua kekalahan Nets pun terjadi dengan kondisi yang sepenuhnya berbeda. Jika di gim pertama, penentuan pemenang harus sampai detik terakhir. Di gim 4 tadi pagi, Nets sudah menyerah di sisa lima menit pertandingan.

(Baca juga: Kyrie Irving Cedera Engkel, Bucks Samakan Kedudukan)

Di dua gim terakhir pula, sorotan pecinta basket dunia tertuju kepada Kevin Durant dan P.J. Tucker. Keduanya bertemu sepanjang gim. Lebih tepatnya, Tucker mendapatkan tugas untuk menempel KD sepanjang pertandingan. Tucker bahkan  sudah menjaga KD saat bola umpan masuk (inbound) di area pertahanan sendiri. Tucker bukan tidak mungkin akan menjaga KD sampai ruang ganti jika diperbolehkan.

Pertarungan keduanya pun memantik komentar Kepala Pelatih Nets, Steve Nash. Di jumpa wartawan usai gim 4, Nash menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh Tucker sangat mendekati dengan permainan kasar, tidak mengarah ke bertahan secara basket, murni kontak fisik semata. Jika saya ditanyai pendapat, saya sepakat dengan apa yang diutarakan oleh Nash. Namun, wasit mungkin memberikan sedikit kelonggaran mengingat ini adalah playoff (tidak seperti wasit yang mengeluarkan Jokic).

Melihat duel kedua pemain ini, utamanya di dua gim terakhir, Tucker memang sangat keras secara fisik kepada KD. Seperti yang terjadi di gim 3, seorang petugas keamanan Nets/KD bahkan sampai masuk ke lapangan untuk melerai friksi di antara kedua pemain. Menurut saya, petugas tersebut tak mungkin masuk lapagan begitu saja jika tak melihat ancaman untuk KD.

Lantas, pertanyaan terbesarnya adalah, apakah Tucker benar-benar penjaga KD terbaik selama ini (playoff)?

Saya harus melihat ke situs resmi NBA untuk menjawab ini. Setelah melihat pun, saya tak bisa serta-merta menjawab iya atau tidak. Jawaban terbaiknya adalah tergantung Anda melihatnya dari mana. Satu fakta yang jelas adalah Tucker merupakan pemain yang menjaga KD paling lama sejak ronde pertama playoff lalu. Total keduanya berhadapan selama 30 menit. Tucker melewati Jayson Tatum yang menjaga KD selama total 26 menit.

Dalam 30 menit, KD total mencetak 49 poin. Bisa ditebak, ini adalah total poin terbanyak KD terhadap satu pemain bertahan. KD bahkan “hanya” mencetak 39 poin. Apakah Tucker adalah defender terbaik KD? Jika kita melihatnya demikian saja, maka ini akan sangat bias. Maka, mari kita perdalam lagi statistik ini.

Dalam 30 menit dijaga oleh Tucker, KD melepaskan 43 percobaan tembakan yang total menghasilkan 49 poin tadi. Jika dihitung reratanya, maka KD hanya menghasilkan 1,13 poin per tembakan selama dijaga Tucker. Sedangkan saat dijaga Taytum 26 menit, KD melepaskan 22 percobaan untuk 39 poin atau setara dengan 1,77 poin per tembakan. Sampai di sini, rasanya sudah layak Tucker sebagai defender tebaik KD sepanjang playoff (tidak ada pemain lain yang menjaga KD selama dua digit menit selain Tucker dan Tatum).

Catatan lain yang menunjukkan bahwa Tucker adalah defender terbaik untuk KD adalah torehan asis, turnover, dan tembakan gratis. KD menorehkan total sembilan asis selama dijaga Tucker, ini merupakan catatan asis terbanyak KD saat dijaga satu lawan satu. Artinya, Tucker cukup berhasil membuat KD kesulitan melepaskan tembakan. Kesulitan KD semakin terbukti dengan akurasi tripoin hanya 29 persen (4/14).

Untuk turnover pun tak jauh berbeda. Tucker berhasil memaksa KD membuat enam turnover, yang sekali lagi merupakan terbanyak di antara defender lain. Terakhir, sepanjang dijaga Tucker, KD hanya mendapatkan enam kali percobaan tembakan gratis. Catatan yang sangat jauh dibandingkan dengan saat KD dijaga Tatum (14 percobaan) dan Khris Middleton (10 percobaan).

Khusus untuk tembakan gratis, jumlah percobaan yang kecil tersebut menunjukkan kecerdasan Tucker. Pasalnya, di dua gim terakhir, Tucker total membuat sembilan foul, namun KD hanya mendapatkan enam tembakan gratis. Ini artinya, Tucker hanya bermain “jail” di waktu-waktu yang tepat saja. Konsep utamanya, Tucker akan berusaha mempersulit seluruh upaya tembakan KD.

Untuk saya, Bucks kini bisa bergantung penuh kepada Tucker untuk menjaga KD. Hal ini akan cukup membantu serangan mereka mengingat Giannis Antetokounmpo dan Middleton tak perlu banyak tenaga menjaga KD. Dua pencetak poin utama tim bisa menghabiskan energi mereka untuk menyerang semata.

Pun demikian, fakta bahwa Tucker membuat sembilan foul di dua gim terakhir juga bisa menjadi catatan tersendiri. Anda tentu ingin Tucker menyulitkan KD, tapi jangan sampai foul justru membuatnya lebih banyak duduk di bangku cadangan. Memang, foul yang dilakukan Tucker bisa dibilang cerdas (tak banyak tembakan gratis). Namun, melihat tendensi ini, bukan tidak mungkin KD akan menyerang Tucker lebih banyak demi foul-foul remeh.

Bucks sendiri cukup diuntungkan dengan badai cedera yang melanda Nets. Tanpa Kyrie dan James Harden, opsi utama serangan Nets hanyalah KD yang lantas diikuti Joe Harris. Harris pun terbatas, ia bukan pemain yang bisa menciptakan peluangnya sendiri. Jika dua bintang tersebut tetap tak bisa bermain, maka angina permainan bisa berubah ke Bucks. Jika sebaliknya, maka kita akan melihat sebuah rangkaian gim yang seru sampai seminggu ke depan.

Foto: NBA

 

Komentar