IBL

Phoenix Suns sekarang mencetak rekor pertandingan 47-19. Mereka menjadi tim terbaik kedua di liga, setelah Utah Jazz. Ketika orang-orang sibuk membicarakan kehebatan Suns, ternyata mereka lupa bahwa tim asuhan Monty Williams itu pernah menduduki titik terendah. Ternyata tidak banyak tim yang bisa membuat kebangkitan sehebat itu. Dalam sejarah NBA hanya dua tim, dan terjadi tiga musim saja.

Dave King dari SB Nation menyajikan sebuah fakta menarik tentang Suns musim ini. Ternyata, sejak NBA dan ABA bergabung pada tahun 1976, hanya ada dua tim yang bisa bangkit dari keterpurukan dalam waktu dua musim atau kurang. Secara spesifik, tim tersebut bangkit dari peringkat dua terbawah di liga, lalu naik ke peringkat dua teratas dalam waktu singkat.

Cerita pertama datang dari Boston Celtics. Pada musim 1978-1979, Celtics ada di urutan dua terbawah dengan rekor 29-53. Tak butuh waktu lama, Celtics menjadi tim yang mencetak rekor 61-21 di musim 1979-1980. Penyebabnya adalah mereka mendapatkan ruki terbaik kala itu, bernama Larry Bird, yang sekarang jadi pemain legendaris klub tersebut. Kisah kedua masih dari Boston Celtics. Mereka mencetak rekor 24-58 di musim 2006-2007. Kemudian saat jeda musim, Celtics menambahkan Kevin Garnett dan Ray Allen. Seketika mereka bangkit dan menempati peringkat dua di liga dengan rekor 66-16, yang ditutup dengan gelar juara NBA di tahun tersebut.

(Sumber foto: The Arizona Republic)

Setelah cerita Boston Celtics, tidak ada lagi tim yang mampu melakukannya, sampai datang era baru Phoenix Suns. Mereka adalah tim dengan rekor 19-63 di musim 2018-2019. Kecerdikan dalam memilih bakat-bakat muda, serta membuat keputusan yang tepat dalam transfer pemain, membuat Suns kini berada di peringkat dua secara keseluruhan, dengan rekor pertandingan 47-19, dan musim masih belum berakhir.

Meski kalah dari Atlanta Hawks di pertandingan terakhirnya, Suns masih bisa disebut sebagai tim kuat karena mereka sebelumnya menang melawan New York Knicks, LA Clippers, dan Utah Jazz. Tiga tim dengan performa terbaik di akhir musim reguler 2020-2021. Devin Booker dan rekan-rekan juga tercatat dalam buku sejarah NBA setelah mereka mampu menembus playoff pertama dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Dave King juga membuat rincian tentang kekalahan Suns musim ini. Secara mengejutkan, ternyata Suns bisa dikalahkan hanya dengan dua cara. Pertama lawan punya akurasi tripoin yang tajam (di atas 40 persen), lalu cara kedua adalah pemain Suns kelelahan setelah dua laga berturut-turut. Kesimpulan tersebut didapatkan karena ada catatan bahwa Suns berhasil menurunkan tripoin lawan di kisaran 35,5 persen setiap pertandingan. Padahal rata-rata tripoin liga musim ini ada di kisaran 36,4 persen.

Kehadiran Chris Paul juga menjadi salah satu faktor kebangkitan Suns. CP3 mampu mengeluarkan seluruh potensi yang dimiliki Suns. Dia juga bisa membimbing pemain muda seperti Booker dan Mikal Bridges. Kalau terus konsisten seperti ini, Suns berpeluang jadi tim kuda hitam di playoff. Sekarang tinggal bagaimana mental para pemain muda Suns menghadapi tekanan di playoff. (tor)

Foto: Essentially Sports

Komentar